TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Lawan Koalisi Mantu Jokowi Di Medan, PDIP Sumut Berusaha Tenang

Laporan: AY
Senin, 08 Juli 2024 | 09:31 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SUMUT - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) santai melawan bakal calon gubernur (bacagub) Sumut dari Partai Gerindra Bobby Nasution. PDIP meyakini, banyaknya parpol koalisi bukan jaminan menang.

Partai politik (parpol) yang bergabung untuk berkoalisi mendukung bakal calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution sudah mencapai tujuh parpol. Ketujuh parpol itu berasal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan Koalisi Perubahan.

Parpol dari Koalisi Indonesia Maju adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan parpol dari Koalisi Perubahan adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya berkeyakinan, kemenangan di Pilgub Sumut bukan ditentukan oleh banyaknyapartai politik (parpol) pengusung. Menurut dia, fungsi parpol hanya mengusung pasangan calon (paslon) agar bisa bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Apa yang gentarnya. PDIP sudah cukup untuk mengusung paslon, walaupun koalisi par­pol memang diperlukan,” ujar Aswan dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).

Aswan mengatakan, masih ada PKS, dan Perindo yang belum menyatakan dukungannyadalam Pilgub Sumut 2024. Kata dia, mungkin saja PKS dan Perindo menjadi poros yang akan berhadap-hadapan dengan Bobby Nasution. “Kalau itu (terjadi) masih berimbanglah,” katanya.

Menurut Aswan, visi dan misi serta pendekatan yang dibangun pasangan calon (paslon) gubernurdan wakil gubernur adalah faktor yang paling berperan dalam sebuah kontestasi dalam pilkada. Kata dia, pilkada bukan pertarungan antar parpol.

“Calon itu yang harus mampumeyakinkan pemilih untuk memilihnya,” katanya.

Apalagi menurut Aswan, koalisigendut Bobby belum tentu berbanding lurus dengan keme­nangan di Pilgub Sumut. Kata dia, banyak peristiwa paslon yang diusung satu atau dua par­tai, namun mampu mengalahkan koalisi tambun.

“Tidak serta merta partai pengusung calon banyak, lalu dipastikan menang,” imbuh dia.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP Sumut, Mangapul Purba menambahkan, ada dua orang yang diundang dalam uji kelayakan dan kepatutan yang digelar par­tainya. Yaitu, mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode Nikson Nababan.

“Setelah ini, kami akan melakukan paparan di depan DPP PDIP di Jakarta,” ujar Mangapul dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).

PDIP, kata Mangapul, tidak mutlak akan mengusung kadersendiri di Pilgub Sumut. Partainya, kata dia, akan melakukankajian demi memenangkan pertarungan di Pilgub Sumut 2024.

Kami utamakan kader secara organisatoris itu wajar. Tapi, bu­kan dalam arti kami buta, semua harus dianalisis. Persoalan pokok PDIP harus memenangkan per­tarungan,” tandas Mangapul.

Sementara, mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yakin bakal diusung partai berlambang Banteng sebagai Cagub Sumut 2024. Edy mengaku memiliki visi dan misi yang sama dengan PDIP yakni membawa Sumut menjadi lebih maju.

“Semua yang kita bicarakan dan siapkan untuk memenangkan Sumut,” kata Edy dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).

Mantan Pangkostrad ini menceritakan tahapan wawancara yang diikutinya di Kantor DPD PDIP Sumut. Dia mengaku mendapat sejumlah pertanyaan. Di antaranya, mengenai tim dan strategi pemenangan di Pilgub Sumut.

“Yang pasti, tidak bisa disampaikan di sini,” elak purnawirawan berpangkat letnan jenderal ini.

Menurut Edy, nantinya hasil tahapan wawancara tersebut akan diserahkan ke DPP PDIP Jakarta. Mantan Ketum PSSI itu berharap mendapatkan tiket dari partai berlambang Banteng agar bisa melaju di Pilgub Sumut 2024.

“Inilah yang harus dipaparkan dan dipresentasikan kepada pusat. Nanti ditentukan oleh pusat siapa yang diusung oleh PDIP,” ujarnya.

Sebagai informasi, Edy Rahmayadi telah mendaftar ke sembilan parpol untuk memintadukungan maju di Pilgub Sumut 2024. Yaitu, PDIP, PPP, PKS, PKB, Demokrat, NasDem, Perindo, PAN, dan Hanura.

Hanya saja, baru ada satu partai yang menyatakan sikap mengusung Edy di Pilgub Sumut. Yaitu Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Dalam Pilgub Sumut 2024, Edy berpotensi berhadap-hada­pan dengan Bobby Nasution. Bobby yang merupakan me­nantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini sudah mengan­tongi dukungan dari tujuh parpol. Yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PPP. Kemudian, NasDem dan PKB.

Bobby telah mengantongi 63 kursi dari 100 kursi DPRD Sumut 2024, sekaligus memenuhi syarat pencalonan. Rinciannya, Golkar 22 kursi, Gerindra 13 kursi, NasDem 12 kursi, PAN 6 kursi Demokrat 5 kursi, PKB 4 kursi, dan PPP 1 kursi.

Masih ada PDIP, PKS, dan Perindo yang belum menyatakan dukungan. Jika ditotal, empat partai itu memiliki 32 kursi DPRD alias sudah memenuhi syarat pencalonan. Rinciannya, PDIP 21 kursi, PKS 10 kursi, dan Perindo 1 kursi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo