TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pemkot Mentargetkan Vaksinasi Polio 1,2 Juta Anak Jakarta

Laporan: AY
Kamis, 25 Juli 2024 | 10:56 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan melakukan vaksinasi polio kepada 1.209.303 anak berusia 0-7 tahun. Langkah ini diharapkan bisa mencegah penularan virus syarat.

Kegiatan vaksinasi polio di Jakarta digelar pada 23 Juli-3 Agustus 2024 dan 6-17 Agustus 2024. Vaksinasi ini merupakan program Pekan Imunisasi Na­sional (PIN) Polio Tahun 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Sosial Sekda (Askesra) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, PIN Polio Tahun 2024 ini dilaksanakan dalam dua putaran dengan tar­get harian minimal sebanyak 181.930 anak menerima vaksin tetes lewat mulut.

“Target masing-masing dosis sebesar 95 persen yang tersebar di enam wilayah DKI, menurut saya cukup luar biasa. Teta­pi angka tersebut kalau kita kerjakan bersama-sama jadi ringan,” kata Eli sapaan Suharini Eliawati dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (23/7/2024).

Eli menyebut, Wali Kota Ja­karta Utara (Jakut) sudah me­nyiapkan strateginya, seperti melakukan vaksinasi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sekolah, tempat wisa­ta dan lokasi strategis lainnya.

“Sumber Daya Manusia (SDM) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) yang sudah memetakan pelaksanaan PIN Polio di seluruh wilayah Kota Jakarta, sehingga masing-masing target dua putaran ini dapat terpenuhi,” ujarnya.

Elly menambahkan, PIN Polio harus menjadi suatu gerakan ma­syarakat. Karena tingkat penu­laran penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut sangat tinggi. Pemprov DKI berkomitmen untuk menekan penularan virus polio dengan melibatkan peran serta masyarakat.

“Ini yang kita harus jaga. Meski saat sekarang, Jakarta kasusnya masih nol. Tetapi ini menjadi tanggung jawab kita semua, tidak hanya Pemprov DKI, tetapi juga masyarakat,” ujar Elly.

Kepala Dinkes DKI Ani Rus­pitawati menuturkan, pelak­sanaan PIN Polio merupakan upaya pencegahan situasi Ke­jadian Luar Biasa (KLB) Polio­myelitis (penyakit virus polio) di Indonesia. Diungkap Ani, berdasarkan penilaian risiko yang berstandar dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, DKI Jakarta masuk dalam kategori risiko sedang untuk penularan polio. Apalagi melihat tingkat mobilitas penduduk di DKI Jakarta sangat tinggi, arus perpindahan penduduk dari daerah lain ke Jakarta juga sangat terbuka.

“Maka diperlukan upaya untuk memberikan respons imunisasi yang masif. Tentunya dengan cakupan yang tinggi dan merata, DKI Jakarta diharapkan dapat terbebas dan memutuskan penu­laran dari virus polio,” kata Ani.

Wali Kota Jakut Ali Maulana Hakim mengatakan, target PIN Polio di daerahnya sebesar 218.303 anak dengan target harian 31.180 anak per hari.

“Kami sudah membagi target sasaran anak usia 0 sampai 7 tahun di keenam kecamatan untuk memenuhi target sasaran per harinya. Jadi para camat sekarang sebagai leading-nya,” terang Ali.

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan (Jaksel) menargetkan memberikan vaksi­nasi polio kepada 238.516 anak usia 0-7 tahun pada pekan ini.

Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Sudinkes Jaksel, Dina Nurdjannah mengatakan, jumlah target tersebut sesuai dengan data yang sudah diberikan pihak Posyandu dan puskesmas.

Dina menjelaskan, pihaknya menargetkan pemberian vaksin polio mencapai 100 persen. Tar­get itu sesuai jumlah sasaran PIN Polio dengan IP vaksin 40 atau satu vial vaksin untuk 40 anak.

Dia berharap, adanya kegiatan ini mampu melindungi anak-anak dari virus yang menyerang sistem saraf. Sehingga bisa mencegah penyakit kelumpuhan. Menurutnya, Sudinkes Jaksel menjamin keamanan penyimpanan vaksin untuk PIN Polio sesuai Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure/SOP).

“Sesuai SOP, keamanan vak­sin untuk PIN Polio disimpan dalam suhu minus 25 hingga mi­nus 15 derajat celcius,” jelasnya.

Vaksin saat dibawa ke pos imunisasi PIN, paparnya, meng­gunakan wadah penyimpan­an vaksin yang diisi kantong pendingin dalam keadaan beku sesuai standar.

Praktisi Kesehatan Ngabila Salama menyebut, PIN Polio cukup penting untuk memutus mata rantai penularan polio di Indonesia. Dia bilang, dalam dua tahun terakhir terdapat 43 kasus positif polio ditemukan di seluruh daerah Indonesia.

“Hasil positif polio ditemu­kan dari pemeriksaan tinja. 11 di antaranya bergejala, dan 32 anak lainnya normal. Polio tidak dapat disembuhkan, belum ada obatnya, dan bisa menyebab­kan lumpuh seumur hidup atau kematian akibat lumpuhnya otot pernafasan,” jelas Ngabila, Selasa (23/7/2024).

Pada PIN Polio, seluruh anak usia 0-7 tahun akan diberikan nOPV2 alias novel oral polio vaccine untuk menghindari infeksi virus polio tipe 2. Vaksin ini hanya diberikan pada PIN Polio atau saat merespons KLB di suatu daerah.

“Vaksinnya aman, hukum fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mubah, berkualitas dan hampir tidak ada efek samping yang dilaporkan,” ujarnya.

Dijelaskan Ngabila, pembe­rian imunisasi ini tanpa melihat status vaksinasi sebelumnya. Vaksin dapat diberikan ber­barengan dengan jadwal imu­nisasi lainnya, tidak perlu ada jeda waktu pemberian PIN Polio dengan vaksin lain.

Karena itu, dia mengimbau para orangtua, tidak termakan informasi hoax dari para anti­vaksin.

“Jangan sia-siakan kesem­patan anak untuk mendapat perlindungan tambahan ini,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo