TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dorong UMKM, BPKN Soroti Aplikasi Temu Asal Cina yang Dapat Berdampak Negatif

Oleh: Rudi.AE
Selasa, 13 Agustus 2024 | 12:17 WIB
Kepala BPKM M Mufti Mubarok. Foto ; Ist
Kepala BPKM M Mufti Mubarok. Foto ; Ist

JAKARTA - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), merespons aduan masyarakat dan menyoroti aplikasi e-commerce asal Cina, Temu, yang dinilai kehadirannya dapat mengancam keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Ketua BPKN, M. Mufti Mubarok, menjelaskan bahwa aplikasi tersebut menggunakan sistem direct di mana konsumen dan produsen yang ada di Cina bisa bertemu tanpa memerlukan importir, distributor, agen, pengecer, toko, atau marketplace yang berada di Indonesia sehingga harga produk jauh lebih murah dan bisa mematikan UMKM.

“Aplikasi ini menawarkan barang dengan harga jauh di bawah biaya produksi lokal, yang dapat mempengaruhi daya saing produk UMKM. Bahkan bisa mengakibatkan UMKM di Indonesia gulung tikar,” kata Mufti melalui keterangannya, Selasa (13/8/2024).

Kehadiran aplikasi Temu ini, juga dinilai dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat oleh para pelaku UMKM di Indonesia.

“Produk dengan harga sangat murah dari aplikasi Temu dapat membuat UMKM kesulitan untuk bersaing, berpotensi mengurangi penjualan dan profitabilitas mereka,” jelasnya.

Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh pada Senin (12/8) kemarin, BPKN menegaskan bahwa UMKM lokal harus dilindungi dengan adanya kebijakan yang mendukung keberlanjutan bisnis lokal dan mengatur e-commerce.

UMKM lokal pun diharapkan dapat terhindar dari adanya praktik yang merugikan dengan adanya kebijakan tersebut.

“Pemerintah harus mempertimbangkan langkah-langkah regulasi untuk melindungi UMKM dari dampak negatif e-commerce asing dan memastikan bahwa pasar tetap adil dan seimbang,” lanjut Mufti.

Lebih lanjut, Mufti mengatakan bahwa BPKN juga berharap Kementerian Koperasi dan UMKM bisa melakukan seleksi atau kurasi terhadap produk UMKM yang berskala nasional dan internasional dengan harga murah dan berkualitas, sehingga bisa bersaing dengan produk global.

“Dengan slogan one koperasi one produk, sedangkan untuk UMKM diperlukan klasterisasi dan kurasi sehingga bisa berdaya saing baik nasional maupun internasional,” tutupnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo