TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

48 Titik Di Tangsel Rawan Kekeringan

BPBD Prediksi Warga Terdampak Lebih Sedikit

Laporan: Idral Mahdi
Senin, 09 September 2024 | 08:01 WIB
BPBD Tangsel saat mendistribusikan air bersih kepada warga di kampung Koceak, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu.(dra)
BPBD Tangsel saat mendistribusikan air bersih kepada warga di kampung Koceak, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu.(dra)

SETU-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah wilayah yang dinilai berpotensi mengalami kekeringan pada tahun ini. Hasilnya, ada 48 titik.

 Kepala Bidang Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Kota Tangsel, Essa Nugraha mengatakan, dari hasil pemetaan itu terdapat 48 titik di Tangsel yang berpotensi alami kekeringan.

 Ke-48 titik tersebut ditentukan berdasarkan data kekeringan yang pernah terjadi di Kota Tangsel pada 2023 lalu.

 “Seperti tahun lalu, tahun 2023 itu totalnya ada 48 titik dengan jumlah Kepala Kelurga terdampak kurang lebih 3.584,” kata Essa.

 Kendati demikian Essa memprediksi kekeringan pada tahun ini jumlah masyarakat yang terdampak akan jauh lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

 “Potensi kekeringan kemarau saat ini lebih rendah, karena kemarau saat ini lebih basah, kemarau tetapi seminggu atau dua minggu ada hujannya, beda dengan tahun lalu yang kemaraunya tinggi,“ terangnya.

 Sekedar informasi 48 titik kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan yang terjadi pada  2023 lalu tersebar di 4 Kecamatan yang ada di Kota Tangsel.

 Ada 36 titik kekeringan terjadi di Kecamatan Setu, 8 i di Kecamatan Serpong, 3 titik di Kecamatan Serpong Utara, dan 1 titik di Kecamatan Pondok Aren.

 Pada saat itu Pemkot Tangsel melalui beberapa instansi melakukan pendistribusian sebanyak 25.000 liter air bersih setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

 Essa mengungkapkan, proses pendistribusian air bersih pada tahun ini dipastikan akan lebih efektif dari tahun sebelumnya.

 Pasalnya beberapa wilayah yang mengalami kekeringan sudah disediakan toren air berukuran besar untuk mempermudah proses pendistribusian.

 “Tahun lalu saat masyarakat minta air bersih kita layani, tetapi di lapangan masyarakat cuma bawa tempat penampungan air yang kecil, itu ngantri dan rebutan. Yang harusnya penanganan bisa dilakukan cuma 15 menit tapi pada waktu itu kita sampai malam,” terangnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo