Pilar Beri Motivasi, Guru Penggerak Harus Jadi Motor di Sekolahnya
CIPUTAT - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan memberi motivasi kepada ratusan guru penggerak agar dapat menjadi motor di sekolahnya masing-masing.
Motivasi itu Ia sampaikan dalam acara sarasehan guru penggerak di Puspemkot Tangsel, Rabu (11/9/2024).
"Sarasehan ini untuk mengadakan diskusi dan juga pemberian materi bagaimana meningkatkan kapasitas dan semangat dari guru penggerak untuk memberikan pelayanan di sekolah. Mulai dari Paud hingga SMA," ujar Pilar.
Menurut Pilar, guru penggerak harus menjadi inisiator dan motor bagi kesuksesan di sekolahnya masing-masing.
"Kalau secara administratif itu akan menjadi syarat bakal menjadi kepala sekolah. Kedua bagaimana guru penggerak ini punya peran mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, bukan hanya bidang akademik. Nah itu akan menjadi motor penggerak kegiatan di sekolahnya," terangnya.
Dengan keunggulan tersebut, Pilar berharap agar guru penggerak juga dapat menjadi motivator bagi guru lainnya di lingkungan tempatnya mengajar.
"Dalam mengejar target dan capaian dari sekolah itu sendiri. Termasuk mengawasi anak-anak, tapi lebih kepada sistemnya, mengawasi sistemnya. Mereka memastikan pencapaian target yang ada di sekolah. Bukan hanya akademisi saja," jelas Pilar.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Deden Deni menambahkan, guru penggerak memiliki kelebihan dan keunggulan dari guru lainnya.
Untuk menjadi guru penggerak, kata Deden, mereka harus menjalani tahap pendidikan terlebih dahulu selama kurang lebih 9 bulan.
"Jadi guru penggerak ini diberikan kelebihan untuk menjadi calon pemimpin, agen perubahan, merubah pendidikan ke arah transformasi. Dididik 9 bulan jadi harus lebih baik dari pada guru yang belum menjadi guru penggerak. Dia akan menjadi kepala sekolah, lalu pengawas dia harus menjadi guru penggerak," ujar Deden.
Ia memaparkan, saat ini sedikitnya ada 169 guru penggerak di wilayahnya dari berbagai tingkat pendidikan.
"Ada tesnya, ada uji kompetensi, kaya tes biasanya. Jumlahnya di Tangsel tuh ada 169. Kalau kebutuhan kan dibatasi usia. Maksimal 50 tahun, tapi dia bisa mengimbaskan juga ke guru lain," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu