TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Menteri Nadiem Bungkam, Dikritik JK Jarang Ngantor & Tak Pernah ke Daerah

Laporan: AY
Kamis, 12 September 2024 | 08:59 WIB
Menteri Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto : Ist
Menteri Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tak mau menanggapi kritikan Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) soal dirinya jarang ngantor dan tak pernah ke daerah. Saat ditanya wartawan mengenai hal ini, Nadiem bungkam.

Rabu (11/9/2024), Nadiem mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Di hadapan para politisi Senayan, pendiri Gojek ini, berterima kasih karena selama menjabat sebagai menteri, Komisi X DPR selalu mengawal kebijakannya.

Nadiem menyebut, di era kepemimpinannya, sudah ada 26 episode Merdeka Belajar. Dia mengklaim, dampak kebijakan tersebut sangat signifikan, dan belum pernah terjadi dalam sejarah pendidikan di Indonesia."Kebijakan itu, dengan semua ketidaksempurnaannya, tetap saja dampaknya sangat siginifikan. Tidak mungkin semua itu terjadi tanpa dukungan Komisi X," tuturnya.

Selama itu pula, kata Nadiem, banyak perdebatan, tantangan, dan kritik tajam kepada dirinya dan Kemendikbudristek. Namun, dirinya menerima sebagai pelecut untuk berbuat lebih baik lagi.

Nadiem merasa, kritikan tersebut menjadi bukti bahwa Komisi X DPR selalu berjuang bersamanya. "Karena kemitraan itu, kita bisa mencapai hal-hal yang mungkin lima tahun yang lalu, tidak mungkin kita pikirkan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Nadiem juga menyebut, visinya dengan Komisi X telah menjadi realita. Dia berterima kasih atas pengalaman yang didapat selama ini. Nadiem pun berharap, hubungan dengan para anggota Komisi X DPR tetap terjalin meski ke depan dirinya tidak lagi menjabat sebagai Mendikbudristek.

"Harapan besar saya, kami akan selalu menjalin pertemanan. Sekalinya sudah berdampak di dalam pendidikan pasti akan selalu punya hati pendidikan di dalam hati kita semuanya," imbuhnya.

Beres Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Nadiem langsung dikerumuni wartawan yang mau doorstop. Awalnya, Nadiem mau menanggapi. Pertanyaan awal mengenai isi Rapat Kerja bersama Komisi X DPR. "Ini Raker terakhir kami," jawab Nadiem, singkat.

Namun, saat ditanya soal kritikan JK, Nadiem memilih bungkam, diam seribu bahasa. Dia justru bergegas menuju mobilnya. Para ajudannya pun kompak menghalangi wartawan agar bosnya itu, bisa berjalan menuju mobilnya.

Sebelumnya, JK melontarkan kritikan pedas ke Nadiem. Kata JK, Nadiem tidak punya pengalaman urus pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, bahkan jarang ngantor.

Kritikan JK ini menarik perhatian Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi untuk melakukan penelusuran soal kunjungan kerja Nadiem. Ia menggunakan LLM, sebuah fitur baru Drone Emprit untuk mengetahui kunjungan Nadiem secara otomatis.

"Saya gunakan sumber data Online News, untuk periode April-Juni 2023, yang mengandung kata kunci 'Nadiem' dan filter 'kunjungan, mengunjungi, mendatangi, dan lain-lain', terang Ismail.

Hasilnya, ada16 kali kunjungan Nadiem. Rinciannya, 5 kali ke London, sekali ke Qatar, 2 kali ke Paris, 2 kali ke Mentawai, 2 kali ke Yogyakarta, 2 kali ke Kuningan (Jakarta), sekali ke Samarinda, dan sekali ke Gowa.

Ismail lalu mengecek ulang dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI). "Saya minta AI buat membaca lagi, mosok hanya sedikit tempat yang dikunjungi, dan kebanyakan di luar negeri. Saya koreksi juga soal Kuningan. Fixed, hasilnya tetap tidak berubah," bebernya.

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, dalam Rapat Kerja dengan Nadiem, masalah kunjungan kerja yang minim juga menjadi pembahasan. "Waktu itu kami menilai memang Mas Nadiem frekuensinya cukup terbatas ke luar daerah," katanya, Rabu (11/9/2024).

Huda mengaku, Komisi X sudah pernah meminta agar frekuensi kunjungan kerja ke daerah ditingkatkan. Hal itu diperlukan agar kebijakan yang disusun Kemendikbudristek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.

Di dunia maya, warganet ikut memberikan kritikan ke Nadiem, karena jarang mau turun ke daerah. Kata mereka, percuma saja program bagus jika menterinya tak pernah mengecek pelaksanaannya di daerah.

"Wah, pantes aja Merdeka Belajar isinya terlalu indah. Bosnya tidak membumi, keseringan di menara gading," kritik @kamstyx.

Akun @martymuh menyebut, karena jarang ke daerah, Nadiem tak tahu kalau masih ada sekolah di Indonesia yang belum teraliri listrik. "Mainnya memang terlalu jauh sepertinya," sindirnya.

Sedangkan akun @alviz72 menyebut, karena pendiri aplikasi, kunjungan kerja mungkin dilakukan melalui aplikasi. "Dengan background pengusaha transportasi online, mungkin kunjungan beliau lebih sering secara virtual," sahut @watonsuloyo99.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo