TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Banteng Lebih Baik Di Luar Pemerintahan

Oleh: Farhan
Minggu, 29 September 2024 | 11:29 WIB
Gedung DPP PDIP. Foto : Ist
Gedung DPP PDIP. Foto : Ist

JAKARTA - PDI Perjuangan dikasih saran, sebaiknya berada di luar Pemerintahan saja.

Saran ini muncul, setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan bakal ketemu Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pertemuan keduanya memunculkan spekulasi, Ban­teng mau merapat ke Pemerin­tahan.

Posisi di luar ini, dinilai lebih baik, ketimbang sekadar mendapat jatah satu dua kursi menteri di koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menjadi oposisi, lebih strategis secara elektoral bagi Banteng dalam menghadapi Pemilu 2029.

“Gabung ke Prabowo-Gibran bukan langkah bijak. Dengan berada di luar Pemerintahan, PDI Perjuangan berarti memupuk kembali kepercayaan publik dan lebih siap meng­hadapi Pemilu 2029,” kata kata Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam keterangan­nya, Sabtu (28/9/2024).

Dia menyarankan, Banteng menerapkan strategi politik jangka panjang. Memilih di pijakan oposisi, bukan hanya demi kebaikan PDI Perjuangan, melainkan juga kemaslahatan demokrasi di Indonesia.

“Bayangkan jika semua kekuatan ada di Pemerintahan. Demokrasi apa yang tengah di bangub. Beroposisi justru lebih realistis untuk masa depan,” jelas Dedi.

Ide serupa disampaikan Direk­tur Eksekutif Centre for Indo­nesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa. Mengingat, partai ini dari sisi kuantitas cu­kup banyak di parlemen.

Berkiprah bagi bangsa, tak harus di Pemerintahan. Justru dengan beroposisi, PDI Per­juangan memberi pelajaran bagi rakyat bagaimana berdemokrasi dengan sehat. “Meskipun sendirian, jumlahnya tetap kalah dengan kekuatan partai koalisi, setidaknya ada suara penyeim­bang,” tuturnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengaku pihaknya berkomunikasi dengan elite Partai Gerindra untuk pertemuan kedua Ketumnya. “Insya Allah pertemuan dalam waktu dekat ini. Sebelum pelantikan,” kata dia, kemarin.

Ditegaskan, pertemuan Mega­wati dan Prabowo, bukan untuk kepentingan bagi-bagi jatah kursi menteri. Kedua tokoh bangsa ini bertemu untuk ke­pentingan negara.

“Bapak Presiden terpilih dan Ibu Mega akan bertemu untuk kepentingan kita bersama. Bu­kan untuk kepentingan bagi-bagi kursi,” ujar Said.

Dia pun menyatakan, per­temuan kedua petinggi partai bukan dalam tujuan menen­tukan posisi Banteng, apakah masuk dalam Pemerintahan atau berada di luar. “Kalau visinya sama, bagi kami mau di dalam, di luar, tidak ada masalah,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani me­lempar sinyal partainya akan bergabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran. Kata Puan, tidak ada sejarah permusuhan antara Megawati dan Prabowo.

“Insya Allah, tidak ada yang tidak mungkin,” kata Puan singkat di Kompleks Parle­men, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024) lalu.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo