Prabowo Rangkul Semua Kekuatan
BOGOR - Komitmen Presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk merangkul semua kekuatan dalam pemerintahannya, bukan sekadar omon-omon, tapi benar-benar dibuktikan dalam tindakan nyata.
Ada 100-an tokoh yang dipilih Prabowo sebagai calon menteri dan calon wakil menteri. Semuanya berasal dari berbagai kekuatan yang beragam; parpol, akademisi, ormas, relawan, pengusaha, aktivis, hingga selebriti. Selain itu, Prabowo juga memilih anggota kabinetnya itu, dengan merepresentasikan 3 wilayah Indonesia; Barat, Tengah, Timur. Prabowo juga memperhatikan keterwakilan perempuan dan anak-anak muda di kabinetnya.
Prabowo memanggil para tokoh yang akan masuk dalam kabinetnya, selama 2 hari, di rumahnya, Kertanegara, Jakarta. Hari pertama, Senin (14/10/2024), Prabowo memanggil 48 tokoh dari siang sampai tengah malam. Di hari kedua, Prabowo memanggil 59 nama yang dikabarkan bakal ditunjuk sebagai wakil menteri dan kepala badan.
Sehari kemudian, Rabu (16/10/2024), para tokoh itu, mengikuti pembekalan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Rencananya, pembekalan yang membahas soal gepolitik, geostrategis, antikorupsi, serta target pertumbuhan ekonomi, digelar selama 2 hari.
Wapres Kiai Ma'ruf Amin memberikan acungan jempol kepada Prabowo yang merangkul berbagai pihak dalam pembentukan kabinet. Ia menyebut pendekatan ini sebagai langkah inklusif dan positif.
“Memang kelihatannya Pak Prabowo ini mengakomodir banyak pihak. Dirangkul semua. Sehingga, kementeriannya dia itu dipecah-pecah, ya itu juga diberikan kepada banyak pihak untuk ikut terlibat memikirkan,” kata Kiai Ma'ruf, usai meresmikan Universitas Darul Ma’arif, di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).
Kiai Maruf optimis, orang-orang yang dipilih Prabowo akan ditempatkan dengan tepat. Menurutnya, Prabowo pastinya telah mempertimbangkan berbagai faktor, terutama profesionalisme dalam menyusun kabinet. “Kalau terjadi nanti kurang tepat, pasti akan dilakukan perbaikan,” jelasnya.
Dengan susunan kabinet yang melibatkan banyak pihak dan menekankan pentingnya profesionalisme, Wapres pun berharap, tim ini dapat bekerja secara efektif membantu Prabowo dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau akrab disapa JK, turut memberikan pujian. Mantan Ketum Golkar ini menilai, nama-nama yang dipanggil Prabowo merupakan tokoh yang mumpuni di bidangnya.
“Semua keren-keren," kata JK, di kediamannya, Jakarta, Rabu (16/10/2024). JK berharap menteri dan wakil menteri yang dipilih bisa bekerja sesuai bidangnya masing-masing.
Menurut JK, kinerja kabinet dengan jumlah menteri yang banyak baru bisa dilihat setelah mereka mulai bekerja. "Kalau soal evaluasi kita lihat lah nanti, tahun depan, jangan sekarang,” ungkapnya.
"Kalau sekarang, kita tidak bisa lihat. Nanti, satu tahun, dua tahun baru bisa diketahui hasilnya, selalu begitu,” imbuhnya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, keputusan Prabowo mengajak banyak tokoh dalam kabinetnya merupakan konsekuensi dari politik akomodasi yang ia jalankan. Kata Ujang, sejak awal, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk merangkul semua kekuatan.
Prabowo mempunyai hak prerogatif penuh dalam menyusun kabinet. Namun, Ujang mengingatkan, yang penting sosok yang dipilih bagus, berintegritas dan punya rekam jejak yang baik.
Soal kinerja para menteri, Ujang meminta publik memberikan kesempatan dulu para menteri bekerja selama setarus hari. Karena biasanya ukuran publik untuk bisa melihat bisa atau tidaknya, sehat atau tidaknya, gesit atau tidaknya, soal kinerja itu kurang lebih tiga atau empat bulan.
"Karena itu berikan kesempatan para menteri untuk bekerja dan kita uji. Apakah sehat atau tidak, lincah atau tidak," kata Ujang, saat dikontak Redaksi, Rabu (16/10/2024).
Menurut Ujang, kalau dinilai saat ini, sangat subjektif. Karena para menteri belum bekerja. Penilaian baru bisa dilakukan ketika sudah ada produknya. Sudah ada hasilnya. Sudah ada yang dilakukan. "Kita tunggu seratus hari. Akan kelihatan di mana bolong dan di mana lebihnya," cetusnya.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, ikut mengomentari penyusunan kabinet Prabowo. Menurut dia, dalam penyusunan itu, Prabowo mempertahankan para menteri di era Presiden Jokowi.
Menteri yang dipilih adalah mereka yang berpengalaman di posisinya, seperti Airlangga Hartarto, Sri Mulyani, Budi Gunadi Sadikin, Wahyu Sakti Trenggono, Pratikno, Agus Gumiwang, dan Erick Thohir. Di sisi lain, Prabowo mengakomodasi partai-partai politik pendukungnya, yang menyebabkan kabinetnya menjadi lebih besar.
Sebelumnya, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo akan memilih putra-putri terbaik bangsa untuk mengisi kabinetnya. Prabowo akan memilih orang-orang yang memiliki keahlian dan profesionalisme di bidangnya masing-masing, sehingga mereka benar-benar memahami tugas yang akan dijalankan.
Dia juga mengungkapkan rencana Prabowo memecah beberapa kementerian. Menurut Muzani, langkah itu dilakukan agar para menteri fokus bekerja di bidangnya masing-masing. Dengan begitu, kabinet bisa bekerja lebih cepat.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu