Kementan Siapkan Dua Skema Khusus, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan dua program khusus untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu program populis Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu dimulai awal Januari tahun depan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, Kementan telah menyiapkan dua skema untuk mendukung program MBG, yakni program pekarangan pangan bergizi dan program peningkatan produksi susu dan daging.
“Makan bergizi gratis itu program bagus. Makanya, Kementan harus mengambil peran,” ujar Amran di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Dia menjelaskan, melalui program perkarangan pangan bergizi, setiap rumah akan didorong membantu suplai kebutuhan gizi dalam MBG, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan lainnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri. Dengan begitu, sokongan MBG bisa bergerak dari tingkat rumah tangga.
Kami akan membagikan benih dan bibit yang bisa ditanam oleh masyarakat untuk membantu terlaksananya program pekarangan pangan bergizi. Jadi, di pekarangan bisa tanam sayuran, umbi-umbian, ternak ayam, bebek, lele dan sebagainya,” ucapnya.
Selain bisa menyokong program MBG, Amran optimistis program pekarangan pangan bergizi dapat mengurangi pengeluaran belanja rumah tangga. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata belanja rumah tangga setiap bulannya sebesar Rp 2 juta atau total belanja rumah tangga seluruh Indonesia Rp 1.400 triliun per tahun.
Selain itu, lanjut dia, program pekarangan pangan bergizi juga dapat mendorong pergerakan ekonomi di pedesaan. Sebab, pangan yang diproduksi di pekarangan dapat disuplai ke sekolah hingga rumah makan.
“Jangan hanya melihat makanan bergizinya. Lihat apa yang bergerak di sekelilingnya. Sayur-sayuran segar, ayam, telur, dapat menyuplai bahan baku di sekelilingnya, sehingga ekonomi bergerak di desa,” tutur dia.
Lebih lanjut, Amran mengatakan, skema lain yang akan dilakukan untuk mendukung MBG adalah program peningkatan produksi susu dan daging sapi.
Menurutnya, produksi susu dan daging bisa didongkrak dengan menggaet investor serta mengatur regulasi untuk impor sapi perah.
“Untuk susu sapi, kami mengundang investor dari Vietnam. Mereka berani memproduksi susu 1,8 juta ton, dan impor kita saat ini sebanyak 3,7 juta ton. Itu kan sudah separuh. Jadi, kami mau kawal,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memastikan program MBG akan dilaksanakan mulai 2 Januari 2025.
Prinsipnya, program ini harus jalan dan semua harus membantu agar program ini bisa berjalan,” ujar Dadan.
Namun begitu, dia enggan mengungkap lebih lanjut tentang detail program MBG. Hal tersebut akan disampaikan langsung oleh Prabowo sebelum program tersebut dijalankan.
“Nantilah. Yang kayak gitu (pelaksanaan program), Pak Presiden yang akan menyampaikan,” elaknya.
Pengamat kesehatan Dicky Budiman meminta Pemerintah memperhatikan rantai distribusi pangan bergizi agar makanan tetap dalam keadaan aman dan higienis.
“Rantai distribusi penting dipikirkan karena banyak sekolah di Indonesia berada di lokasi terpencil atau di wilayah dengan infrastruktur yang kurang memadai,” imbuhnya.
Diketahui, Makan Bergizi Gratis jadi salah satu program unggulan Prabowo-Gibran. Sasarannya, anak sekolah dan ibu hamil dengan memprioritaskan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) pada tahun pertama pemerintahan.
Program ini akan dilakukan bertahap hingga mencapai 82,9 juta penerima pada 2029. Di tahun pertama, anggaran yang dialokasikan Rp 71 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Di media sosial X, komentar netizen soal program MBG tidak pernah surut. “Saya dukung makanan bergizi gratis. Orang tua jadi bisa hemat biaya,” tulis akun @diipaa44.
“Gratis boleh, tapi yang mantau kualitasnya siapa, dan kalau ada kasus keracunan massal akibat makanan yang kurang higenis atau basi siapa yang akan tanggung jawab?” timpal akun @gubernurNameec.
Akun @Ronozxx meminta jaminan program MBG juga akan mensasar sekolah swasta. “Saya dengar, program ini juga akan diterapkan di sekolah swasta. Puji Tuhan bila benar terlaksana. Sebab, di daerah saya banyak anak-anak yang sekolah di Yayasan swasta,” ujarnya.
Akun @gendep333utut memiliki harapan berbeda. Dia meminta, program MBG diimbangi dengan sekolah gratis.
“Tolong Pak Prabowo, jangan hanya makannya saja yang gratis. Tapi, sekolah swasta hingga perguruan tinggi swasta juga digratiskan,” pintanya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu