TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sirekap Tetap Akan Dipakai Lagi Di Pilkada

Oleh: Farhan
Minggu, 10 November 2024 | 10:22 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Saat Pemilu Legislatif dan Presiden 2024, Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) sempat menjadi bulan-bulanan warganet.

Sebab, kerap terjadi kesalahan dalam menyajikan hasil Pemilu. Alhasil, banyak pihak yang mendesak agar Sirekap dihentikan. Hingga kini, Sirekap masih menuai pro dan kontra.

Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap menggunakan aplikasi Sirekap pada Pilkada Serentak 2024. Alasannya, kualitas aplikasi Sirekap sudah ditingkatkan. Penegasan itu diutarakan oleh Anggota KPU Betty Epsilon Idroos di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024). "Sudah mengalami beberapa perbaikan," katanya.

Apa saja perbaikannya? Betty membeberkan. Pertama, bentuk formulirnya akan sangat memengaruhi cara kerja Sirekap. Bisa dilihat beberapa formulir sudah ada marker pada kolom dan pada baris. Nantinya, proses konversinya akan lebih cepat masuk dalam sitem informasi pada Sirekap web.

Kedua, ada juga fitur arithmetic guard yang akan mengontrol secara otomatis hasil input angka penjumlahan.

Ketiga, aplikasi Sirekap akan dibagi menjadi tiga, yaitu Sirekap Mobile, Sirekap Web dan Sirekap Offline.

Sirekap Mobile digunakan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mereka akan mengunggah formulir C Hasil pungutan suara, kemudian akan terhubung pada Sirekap web.

Sirekap web akan dioperasikan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Ada juga Sirekap info publik yang akan memudahkan masyarakat dalam melihat jumlah penghitungan suara.

Sirekap offline untuk wilayah yang tidak terdapat sinyal. Petugas bisa mengirimkan formulir hasil pemungutan suara melalui bluetooth. “Semua ini dilakukan sebagai bentuk transparansi kami,” ujar Betty.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Zulfikar Arse Sadikin masih memberikan kesempatan kepada KPU untuk membuktikan tanggungjawabnya sebagai penyelenggara Pemilu dengan tetap menggunakan Sirekap. “Kita apresiasi dan kita dukung,” katanya.

Namun, Pembina Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita masih belum yakin jika Sirekap yang dipakai KPU bisa lebih baik. “Kita juga belum tahu buktinya,” katanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Zulfikar Arse Sadikin, terkait penggunaan Sirekap pada Pilkada 2024.

Pada Pilpres dan Pileg 2024, Sirekap menjadi masalah dan dipertanyakan. Tapi, KPU akan menggunakan Sirekap lagi pada Pilkada 2024. Bagaimana tanggapan Anda?

KPU diberikan tanggung jawab untuk menyajikan informasi tentang hasil Pemilu dengan cepat dan tepat. Maka, teman-teman KPU bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan itu. Sehingga, KPU tetap menggunakan proses digital dan teknologi informasi.

Anda setuju Sirekap digunakan untuk Pilkada 2024?

Saya sudah diberi sosialisasi oleh teman-teman KPU terkait Sirekap. Saya lihat, apa yang dilakukan teman-teman KPU itu harus kita dukung.

Sebab, mereka ingin tetap bertanggung jawab untuk menyuguhkan informasi yang dibutuhkan publik dan Paslon (pasangan calon) secara cepat.

Berdasarkan sosialisasi itu, bagaimana penilaian Anda tentang Sirekap?

Saya lihat saat KPU melakukan sosialisasi, Sirekap telah menggunakan teknologi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Teknologi yang digunakan itu, lebih menjamin ketepatan dalam menyuguhkan informasi hasil pemungutan dan perhitungan suara terutama di TPS.

Sebenarnya, yang dibutuhkan oleh publik adalah ketepatan dan kecepatan dan teman-teman KPU sudah berusaha untuk menuju ke sana. Dan pada saat ini kita lihat memang ada teknologi baru yang digunakan, yang lebih menjamin ketepatan dan kecepatan.

Apa yang Anda rasakan ketika KPU melakukan sosialisasi Sirekap?

Dari beberapa kali simulasi, Sirekap memang menjamin betul ketepatan dan kecepatan. Saya kira justru itu harus tetap didorong untuk digunakan.

Selain itu, bisa dipakai untuk dokumentasi, masyarakat dan Paslon bisa juga mengakses tersebut. Yang lebih penting lagi adalah membantu tidak hanya penyelenggara, tapi juga paslon dan masyarakat untuk memperoleh informasi yang tepat dan cepat.

Bagaimana dengan sikap publik yang masih mempertanyakan Sirekap ini?

Harus diakui perlu ada sosialisasi lanjutan dengan simulasi beberapa kali lagi sebelum digunakan untuk memastikan teknologi ini memang menjamin ketepatan dan kecepatan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo