TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sepanjang 2024, Jakarta Digoyang Banyak Bencana

Oleh: Farhan
Kamis, 19 Desember 2024 | 13:09 WIB
Pohon tumbang di daerah Kebayoran Baru, Jaksel. Foto : Ist
Pohon tumbang di daerah Kebayoran Baru, Jaksel. Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sepanjang tahun 2024 terjadi 808 kejadian bencana hidrometeorologi di Ibu Kota. Pemprov mengklaim, semua bencana itu sudah berhasil ditangani dengan baik.

Rincian bencana itu, 109 kejadian banjir, 317 kejadian genangan jalan, 13 kejadian angin kencang, 333 kejadian pohon tumbang dan 36 kejadian tanah longsor.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi me­ngatakan, bencana-bencana tersebut dapat ditangani dengan baik, berkat berbagai pembangunan infrastruktur dan upaya mitigasi yang dilakukan Peme­rintah. Menurutnya, dari bencana itu, ada beberapa wilayah yang menjadi langganan genangan atau banjir sejak tahun 2020 hingga 2024. Lokasinya di 21 Kecamatan, 42 Kelurahan, 72 Rukun Warga (RW) dan 198 Rukun Tetangga (RT).

“Kami berterima kasih ke­pada berbagai pihak yang sudah bekerja keras untuk mengurangi dampak tersebut,” ujar Teguh saat konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Menurut Teguh, Pemprov telah mengantisipasi cuaca eks­trem yang diprediksi terjadi pada Desember ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorolo­gi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi curah hujan tinggi terjadi pada 7-9 Desember, dengan pun­caknya pada 15 Desember lalu.

“Untuk itu, kami sudah melakukan koordinasi dan langkah-langkah preventif,” tambahnya.

Teguh menjelaskan, banjir bisa disebabkan oleh tiga faktor utama. Yakni, luapan sungai, hu­jan lokal dan rob. Luapan sungai biasa terjadi jika ada hujan lebat di hulu sungai yang mengalir hingga ke Jakarta. Sementara un­tuk fenomena banjir rob terjadi disebabkan oleh pasang air laut dan penurunan permukaan tanah.

“Kami sedang membangun tanggul pantai sepanjang 39 km (kilometer) untuk mengatasi rob. Tetapi ada sekitar 16,1 kilometer tanggul yang masih belum sele­sai dibangun,” jelas Teguh.

Selain membangun infra­struktur penanggulangan banjir, Pemprov DKI Jakarta melaku­kan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi inten­sitas hujan lebat. Langkah itu diambil setelah Pemprov DKI bersama BMKG mengadakan rapat untuk memitigasi dampak cuaca ekstrem, pada 5 Desember

“Dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca, alhamdu­lillah, kami berhasil mengurangi intensitas hujan yang diperki­rakan turun pada 7-9 Desember. Begitu juga dengan prediksi hujan lebat pada pertengahan Desember. Kami terus memantau dan melakukan upaya-upaya agar banjir besar Jakarta tidak terulang,” ujar Teguh.

Teguh menyebut, permasalah­an rob di Jakarta masih menjadi tantangan utama. Tanggul pantai sepanjang 39 km yang seharus­nya dibangun untuk menanggu­langi rob, belum selesai.

“Sebagian besar sudah dibangun. Namun masih ada sekitar 16,1 km belum selesai, terutama di Muara Angke, Pantai Mutiara dan Ancol Barat,” ujar Teguh.

Teguh menekankan, Pem­prov telah mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi dampak rob, melakukan koor­dinasi dengan Pemerintah Pusat, instansi terkait dan masyarakat.

“Setiap kali rob terjadi, kami langsung mengerahkan personel untuk membantu masyarakat terdampak, termasuk melakukan evakuasi jika diperlukan,” kata Teguh.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi potensi ben­cana. Pemprov bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya selalu siap untuk membantu warga yang terkena dampak bencana.

“Untuk menghadapi potensi banjir dan rob, kami tidak hanya bergantung pada infrastruktur dan teknologi. Tetapi juga men­gandalkan sinergi antara Peme­rintah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya,” tutup Teguh.

Turun 5-10 Centimeter

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, penu­runan muka air tanah di Jakarta cukup stabil dengan rata-rata penurunan mencapai 5 hingga 10 centimeter (cm) per tahun.

Ini menunjukkan bahwa penggunaan air tanah mulai berkurang berkat program zo­nasi bebas air tanah,” ujar Ika saat ditemui di Balai Kota Ja­karta Pusat, Selasa (17/12/2024).

Namun, ia menegaskan penu­runan tersebut bervariasi di setiap wilayah, tergantung pada topografi dan kondisi daerah tersebut.

“Di sekitar Pluit, Ancol, Tan­jung Priok dan Cilincing, Jakarta Utara, penurunan bisa mencapai 10 cm, meskipun ada juga wilayah yang lebih rendah,” tambahnya.

Terkait laporan ada dua pom­pa yang tidak berfungsi, Ika menjelaskan, masalah tersebut bukan disebabkan oleh keru­sakan pompa, melainkan karena prosedur operasional yang mengatur penggunaan pompa se­cara bergantian.

“Pompa di Muara Angke me­miliki empat pompa stasioner dan tiga pompa mobile. Motor pompa membutuhkan waktu istirahat setelah beroperasi lebih dari 6 jam,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pe­ngoperasian pompa dilakukan berdasarkan level air. Pompa dioperasikan saat air berada di level rendah.

Selain itu, penurunan permu­kaan air laut juga memengaruhi kinerja pompa. Jika rob berlang­sung lebih dari tiga jam, maka pompa membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pemompaan.

Dalam upaya mengurangi penu­runan muka air tanah, Pemprov berkolaborasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk memperluas jaringan per­pipaan, guna menyediakan paso­kan air bersih bagi masyarakat.

Ika menekankan pentingnya koordinasi antara Pemerintah dan masyarakat dalam pem­bangunan infrastruktur miti­gasi, termasuk tanggul untuk mengatasi banjir. Tanggul miti­gasi diperlukan untuk mencegah limpasan air laut yang bisa me­nyebabkan genangan.

Melalui langkah-langkah ini, Pemprov DKI berupaya untuk mengatasi tantangan terkait penu­runan muka air tanah dan me­ningkatkan infrastruktur pengendalian banjir di ibu kota.

Komentar:
Capil
Dispora
Dishun
Pond aren
ePaper Edisi 19 Desember 2024
Berita Populer
01
Ambisi Marc Marquez Juara MotoGP Musim 2025

Olahraga | 2 hari yang lalu

04
Tim KTM Masih Pede Sambut Musim MotoGP 2025

Olahraga | 1 hari yang lalu

08
Barcelona Mau Lego Frenkie de Jong

Olahraga | 10 jam yang lalu

10
Pj Gubernur Banten Resmi Diganti

Pos Banten | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo