Budi Arie Bantu Polisi Tuntaskan Judol
JAKARTA - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (19/12/2024). Budi Arie diperiksa sebagai saksi terkait kasus judi online (judol) yang menyeret pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Usai pemeriksaan, Budi Arie tegaskan bantu polisi tuntaskan judol, lalu acungkan jempol sebelum tinggalkan gedung Bareskrim Polri.
Budi Arie tiba di Bareskrim Polri, Jakarta sekitar 10.00 WIB. Budi baru keluar dari Gedung Bareskrim sekitar pukul 17.20 WIB. Diperkirakan Budi diperiksa selama 6 sampai 7 jam.
Menteri Koperasi ini keluar mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jaket biru. Begitu keluar pintu, Budi langsung dikerubuti wartawan yang sudah menunggu sejak siang.
Kepada wartawan, Budi Arie menjelaskan, kedatangannya ke Bareskrim adalah untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus judol yang melibatkan sejumlah pegawai di lingkungan Komdigi. Diketahui, Budi sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada periode 2023-2024. Budi menjadi Menkominfo pada 17 Juli 2023 menggantikan Johnny G Plate yang terlibat kasus korupsi pengadaan BTS. Di era pemerintahan Presiden Prabowo, Kominfo berganti nama menjadi Komdigi.
Sebagai warga negara yang taat hukum, saya wajib membantu pihak kepolisian dalam hal memberikan keterangan yang diperlukan dalam penuntasan kasus judi online di lingkungan Komdigi," katanya.
Budi Arie menegaskan bahwa pemberantasan judol merupakan tanggung jawab bersama yang harus ditangani secara konsisten. "Dibutuhkan konsistensi dan kerja sama untuk melindungi masyarakat dari ancaman judi online,” ujarnya.
Saat ditanya materi dan substansi pemeriksaan, Budi mempersilakan awak media untuk meminta keterangan langsung kepada penyidik. Selain menjawab pertanyaan, Budi dan penyidik juga berdiskusi mengenai upaya pemberantasan judi online. "Kami banyak berdiskusi soal pemberantasan judi online," ujarnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Budi Arie kembali menegaskan pentingnya menghentikan praktik judol. "Ini adalah salah satu sumber kemiskinan baru. Kasihan rakyat yang terus-menerus ditipu dan dihisap," tegasnya sambil mengacungkan jempol dari jendela mobilnya.
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka dalam kasus praktik judi online. Para tersangka terdiri dari bandar, pemilik atau pengelola situs judi, agen pencari situs judi, hingga individu yang bertugas menampung uang setoran dan memverifikasi situs agar tidak terblokir.
Ironisnya, sebelas pegawai di Komdigi ikut terlibat dalam kasus ini. Pegawai Komdigi yang seharusnya bertugas memblokir situs judol , justru memanfaatkan wewenang mereka untuk kepentingan pribadi.
Menanggapi pengungkapan kasus itu, Budi Arie menyampaikan apresiasi. Ia menyebut sudah mengendus keterlibatan pegawainya sebelum nama Kominfo berubah menjadi Komdigi. Namun, saat itu bukti belum mencukupi.
Selain mendukung proses hukum di kepolisian, Budi Arie juga menyatakan, tidak terlibat dengan praktik judi online yang melibatkan sebelas pegawai Komdigi.
tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, turut memberikan komentar terkait pemeriksaan Budi Arie. Ia optimis, Budi Arie akan bersikap kooperatif dan memberikan keterangan yang diperlukan.
"Supaya peristiwa ini benar-benar bisa diungkap dengan terang benderang," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Ketua Komisi III DPR menilai Budi orang baik dan tak terlibat dalam skandal judol di lingkungan Komdigi. "Saya tahu Pak Budi orang baik, Pak Budi itu orang profesional ya. Insya Allah ya kami berharap enggak ada sedikit pun keterlibatan beliau," katanya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu