Sukseskan Swasembada Pangan, Pemda Diminta Laporkan Irigasi Rusak

JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) memantau kondisi seluruh irigasi di wilayah masing-masing. Pemda diminta segera melapor, bila ada kerusakan irigasi. Hal tersebut berkait erat dengan capaian target swasembada pangan.

 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto menyatakan, sesuai arahan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, seluruh infrastrukur saluran irigasi di daerah harus dalam kondisi baik. Sebab, kondisi saluran irigasi di seluruh daerah, berkaitan erat dengan capaian target swasembada pangan.

 

Mantan Wali Kota Bogor itu menegaskan, sebagai negara agrikulutur, Indonesia harus memiliki infrastruktur irigasi yang baik. Pasalnya, infrastruktur irigasi akan menunjang pertumbuhan tanaman yang ditanam para petani.

 

“Kami (Kemendagri) meminta seluruh kepala daerah, mendata kondisi irigasi yang perlu diperbaiki. Ini sesuai arahan Menteri Koordinator bidang Pangan, Pak Zulkifli Hasan, igisasi yang butuh perbaikan harus ditangani dengan cepat, untuk mendukung program swasembada pangan,” ujar Bima melalui akun instagramnya, dikutip Sabtu (28/12/2024).

 

Belum lama ini, ungkap Bima, dirinya menyambangi Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), untuk memantau saluran irigasi di Desa Curug Agung, Sagalaherang. Dari pemantauan itu diketahui, saluran irigasi disana butuh perbaikan dengan cepat.

Dia pun memastikan, saluran irigasi di Desa Curug Agung segera diperbaiki, agar bisa dimaksimalkan untuk pertanian. “Ini akan diintervensi langsung Pemerintah Pusat. Jika sudah dioptimalisasi, irigasi ini bisa mengairi 250 hektare lahan pertanian, dari sebelumnya yang hanya 75 hektare,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, Bima menyatakan, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran Rp 144 triliun, untuk program ketahanan pangan. Selain itu, tambah dia, Pemerintah Pusat juga telah mengalikasikan anggaran khusus untuk pembangunan dan revitalisasi irigasi, sebesar Rp 15 triliun.

“Anggaran ini ditargetkan mampu memperbaiki 2,6 sampai 3 juta hektare lahan sawah, yang irigasinya kurang optimal,” imbuhnya.

 

Bima juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemda, dalam memastikan pelaksanaan revitalisasi irigasi. Pihaknya telah meminta masukan dan kerja sama dari seluruh Sekretaris Daerah (Sekda) di seluruh Kabupaten, guna mempercepat pengumpulan data.

 

“Kami sangat mengharapkan masukan dari Bapak dan Ibu Sekda. Kerja sama ini sangat penting bagi pencapaian target swasembada, dan revitalisasi saluran irigasi berjalan tepat sasaran,” tandasnya.

Sebelumnya, Menko bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan, selain distribusi pupuk yang tidak boleh telat, saluran irigasi pertanian juga harus tetap dalam kondisi baik, agar target swasembada pangan bisa tercapai.

 

“Kami minta, irigasi segera dilaporkan. Pertanian yang tidak atau belum ada irigasi, yang dulu kewajiban bupati dan gubernur untuk membangun, sekarang itu akan dibangun (Pemerintah) Pusat,” ujar Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, Selasa (24/12/2024).

Di media sosial X dan instagram, netizen juga ramai memperbincangkan tentang terget swasembada pangan, yang dicanangkan Pemerintah. “Kang Bima, tolong atensinya kepada Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Kemarin, para petani tidak bisa garap dua musim tanam, karena irigasi sudah lama belum diperbaiki. Nuhun,” tulis akun @agyakin.

 

Senada, akun @m.rusmana juga mengungkapkan kondisi irigasi di wilayahnya. “Kondisi Dam dan saluran rome di Desa Talagasari Kecamatan Kawali, Ciamis, juga banyak yang bocor nih. Mohon perhatian,” ucapnya.

 

“Irigasi di sini juga butuh perbaikan cepat. Di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten,” timpal ujar akun @harimukti18.

Sementara itu, akun @gurlsvntge14 mengapresiasi semangat dan kerja keras Pemerintah untuk mencapai target swasembada pangan. “Bagus nih! Kerja fokus dan cepat. Perbaikan irigasi akan berdampak besar pada ketahanan pangan. Semoga semua target yang ditetapkan bisa tercapai,” cetusnya.