Banyak Siswa Tak Suka Daging & Sayuran
Menu Makan Bergizi Gratis Di Tangsel Dievaluasi
SERPONG-Hampir dua pekan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyasar sejumlah sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dari ribuan siswa yang menerima MBG itu, banyak yang tak suka lauk berupa daging dan sayuran.
Berbagai evaluasi pun sudah dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel. Salah satu evaluasi yang menjadi catatan yaitu terkait menu yang akan diberikan kepada para siswa.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina mengatakan, pihaknya telah melakukan klasifikasi menu apa saja yang disukai maupun tidak disukai oleh para siswa.
Hal itu diketahui dari makanan yang disisakan oleh para siswa setiap kali pihaknya melakukan pembersihan tempat makan yang diambil dari sekolah setelah program tersebut selesai pada siang hari.
Nindy mengungkapkan, berdasarkan catatannya, banyak siswa di Kota Tangsel didapati tidak menyukai daging. “Kalau di SD yang di Lengkong Wetan itu mereka nggak seberapa suka dengan daging,” kata Nindy ketika ditemui di dapur gizi yang berada di Kecamatan Serpong, Selasa (21/1).
Nindy sendiri tidak mengetahui pasti kenapa para siswa tidak menyukai daging. Pasalnya, daging yang diberikan diolah menjadi dua menu yang berbeda.
“Jadi dua-duanya sama-sama tipis ya, slice gitu. Cuma beda rasa, mereka dua-duanya enggak seberapa suka. Jadi sampahnya lumayan banyak,” ungkapnya.
Selain daging, para siswa juga tidak menyukai sayur khususnya yang berbahan dasar labu siam. “Yang sampahnya banyak sejauh itu yang pakai labu siam. Tapi kita akan tetap terus coba buat menu gimana caranya mereka tetap suka,” terangnya.
Dia menyebut, bahwa menu yang paling disukai para siswa adalah olahan ayam dan sayur tumis. Pasalnya, setiap kali kedua menu tersebut dihidangkan selalu disantap habis oleh para siswa.
“Kalau mereka itu sukanya sayur campur yang tumis-tumis kayak buncis sama wortel, itu mereka suka. Terus kebanyakan sukanya ayam. Ayam itu biasanya kami semur, ada yang kami goreng itu mereka suka, sama telur,” pungkasnya.
Untuk diketahui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel yang menjadi tempat pengolahan makanan menyediakan 22 menu makan bergizi gratis. Puluhan menu tersebut disediakan agar para siswa tidak merasakan bosan saat menyantap makan bergizi gratis yang diberikan setiap pagi hari.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Tangsel, Eki Herdiana mengatakan, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya menyasar siswa sekolah, melainkan juga ibu hamil.
Hal itu sejalan dengan program penurunan angka stunting yang selama ini dijalankan oleh Pemkot Tangsel. “Dari ibu hamil ini kan udah pasti akan beririsan. Pasti akan ada irisan dengan (penurunan angka) stunting,” kata Eki.
Eki mengungkapkan, saat ini angka stunting di Kota Tangsel mencapai angka 9,2 persen, pada tahun 2025 Pemkot Tangsel sendiri menargetkan penurunan stunting menjadi 8 persen.
Ia yakin dengan adanya program Makan Bergizi Gratis penurunan angka stunting di Kota Tangsel akan lebih optimal.
Nasional | 21 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 5 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu