Dewan Temukan Ratusan Meubeler Rusak & Soroti Kondisi Bangunan Gedung
Sidak ke SMPN 34
TANGERANG - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang kembali melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gedung SMPN 34, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (22/1). Dalam tinjauannya, wakil rakyat itu menemukan ratusan mebel alat belajar sekolah rusak.
Temuan kondisi bangunan sekolah ini terjadi saat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan kegiatan safari pembangunan tahun anggaran 2024. Pantauan di lokasi, bangunan sekolah nampak belum rapi. Sejumlah kayu serta paku terlihat berserakan sehingga bisa membahayakan para siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Lalu, dijumpai ada titik atap di lantai dua yang bocor sehingga lantai menjadi tergenang.
Kemudian, dewan juga melihat ratusan meubeler yang tersimpan di sebuah ruangan dalam kondisi rusak. Padahal, perlengkapan tersebut diketahui baru dibeli enam bulan lalu. Salah satu siswa kelas VII, Liviana mengaku tidak nyaman saat kegiatan belajar berlangsung. Pasalnya, bangku yang ia dan siswa lainnya duduki goyang dan mejanya pun rusak terkelupas. “Sudah sebulan yang lalu, bangkunya banyak yang rusak dan mejanya pun terkelupas,” ucapnya.
Bahkan kata dia, bangku yang ringkih itu membuat sejumlah siswa terjatuh lantaran kaki bangku di sekolah tersebut patah. “Teman-teman saya pernah ada yang jatuh karena bangkunya patah,” ujarnya.
Juru Bicara Komisi lV, Apanudin mengatakan, seharusnya target pembangunan gedung SMPN 34 sudah rampung pada akhir tahun 2024. Namun kenyataannya, pembangunan yang dimulai sejak tahun 2023 masih belum beres. “Pembangunan SMPN 34 Pinang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di sektor pendidikan. Seharusnya target 2024 sudah kelar tapi kenyataanya kita lihat seperti sekarang, terbengkalai,” ungkapnya.
Padahal, DPRD Kota Tangerang telah menganggarkan dua kali, yakni tahun anggaran 2023 dan 2024. Namun kenyataannya, baru 11 ruangan saja yang rampung, yang sudah digunakan untuk para siswa dan guru. “Kenyataannya kita lihat, yang bisa kita pakai dari sekian kelas, hanya tujuh kelas yang telah dipakai siswa dan empat ruangan guru,” tuturnya.
“Ini kan tidak jelas (Dinas) Perkimnya. Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) nya juga menjadi catatan untuk kita,” jelasnya.
Padahal, HPS anggaran yang dikeluarkan pun terbilang besar dengan nilai Rp 16 miliar, lalu turun sekitar 27 persen menjadi sekitar Rp 13 miliar yang kemudian diberikan kepada pemenang tender, PT Somba Hasbo.
“Jadi kami berharap Pemkot Tangerang lebih selektif lagi dalam memilih pelaksana, cek dulu company profilenya apakah layak atau tidak. Jangan pilih yang paling murah tapi malah pembangunannya terbengkalai seperti ini,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Bangunan Disperkimtan Kota Tangerang, Fakri Wahyudi menerangkan, pihaknya berjanji bahwa masukan-masukan yang diberikan DPRD Kota Tangerang akan dievaluasi agar ke depannya pembangunan SMPN 34 segera rampung.
“Harusnya tahun 2024 selesai, tapi baru 46 persen. Tapi Februari 2025 kita akan lanjutkan, mudah-mudahan bulan Juli bisa digunakan oleh sekolah. Kami juga sudah putus kontrak dengan pihak pelaksana dan mereka sudah masuk daftar hitam. Nanti kita akan lelang lagi untuk pembangunan selanjutnya,” pungkasnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu