TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jenazah WNI Ditembak Di Malaysia Dipulangkan, Menlu: Usut Secara Menyeluruh!

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Jumat, 31 Januari 2025 | 12:26 WIB
Jenazah Basri WNI korban penembakan di Malaysia. Foto : Ist
Jenazah Basri WNI korban penembakan di Malaysia. Foto : Ist

JAKARTA - Jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia telah dipulangkan. Berkaitan dengan insiden penembakan lima WNI oleh APMM, Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Sugiono meminta kasus penembakan tersebut diusut secara menyeluruh.

 

Hal ini disampaikan Menlu Sugiono usai menghadiri pertemuan dengan delegasi Uni Emirat Arab (UEA) di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

 

"Saya minta kemarin untuk diselidiki secara menyeluruh," kata Sugiono.

 

Pemulangan jenazah Almarhum Basri dari Malaysia difasilitasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Rabu (29/1/2025). Di Indonesia, pengantaran jenazah ke rumah duka difasilitasi Kementerian Pelindungan PMI (KP2MI).

 

Mendiang Basri dipulangkan ke rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Jenazah tiba di Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru dari Kuala Lumpur pada pukul 15.35 WIB dengan menggunakan penerbangan AK 429.

 

Kemudian, jenazah dibawa melalui jalan darat menuju Pelabuhan Dumai. Selanjutnya, menyeberang dengan kapal feri menuju Pulau Rupat. Jenazah diserahterimakan secara resmi dari Kemlu kepada pihak keluarga dan langsung dikebumikan di hari yang sama.

 

Direktur Urusan Asia Tenggara Kemlu Mirza Nurhidayat meminta Pemerintah Malaysia serius mengusut kasus penembakan tersebut. Ia menyebut, kedua negara memiliki panduan untuk menindaklanjuti pergerakan orang di perbatasan. Sehingga, harusnya Malaysia tidak menggunakan kekuatan itu secara berlebihan.

 

"Dengan Malaysia, kita punya pedoman umum yang mengatur penanganan para nelayan tradisional yang saling melintas begitu ya, untuk tidak dilakukan misalnya mengecualikan segala macem. Jadi kita punya bilateral, dan saya rasa di tingkat regional juga ada kerja sama seperti itu," kata Mirza di Kantor Kemlu RI, Kamis.

 

Sebelumnya, Kemlu membenarkan insiden penembakan yang menimpa 5 WNI oleh aparat Malaysia. Insiden itu terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat pada 24 Januari 2025. APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

 

Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

 

Untuk 4 WNI yang mengalami luka-luka, KBRI Kuala Lumpur di Malaysia mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Saat ini, kondisi mereka stabil.

 

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor kondisi empat orang WNI lainnya yang saat ini masih dalam proses perawatan," pernyataan Kemlu RI.

 

Menanggapi kejadian ini, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak. Pihak Indonesia mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh. Termasuk mengungkap kemungkinan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit