TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Anggaran Makan Bergizi Gratis Akan Ditambah 100 T

Reporter: Farhan
Editor: AY selected
Sabtu, 01 Februari 2025 | 10:56 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto : Ist
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sinyal akan memberi tambahan Rp 100 triliun dari APBN untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika disetujui, total anggaran program ini akan melonjak dari Rp 71 triliun menjadi Rp 171 triliun.

 

"Dengan tambahan anggaran ini, jumlah sentra akan meningkat, dan saya harap ini bisa memberikan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025).

 

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan efisiensi anggaran untuk mengoptimalkan alokasi belanja negara dalam APBN 2025 yang mencapai Rp 3.621,3 triliun. Efisiensi ini bertujuan memastikan manfaat APBN dirasakan langsung oleh masyarakat.­

 

"Pos belanja yang tidak berdam­pak langsung ke masyarakat akan dipangkas. Sebaliknya, program dan proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan diprioritas­kan, termasuk Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto," jelasnya.

 

Menurut Sri Mul, tujuan dari pro­gram ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup Sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik.

 

Mengingat hal itu, Sri Mulyani menyebut Program MBG merupakan investasi jangka panjang yang mem­butuhkan anggaran besar. Penambahan anggaran itu dilatarbelakangi keinginan Prabowo mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjum­lah 82,9 juta orang.

 

Mulanya, target itu dijadwalkan terpenuhi pada akhir tahun 2025. Namun diminta oleh Prabowo untuk dipercepat menjadi September 2025.

 

Urusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadi­kusumo membenarkan bila anggaran MBG akan ditambah Rp 100 triliun di tahun ini. Penambahan itu bersumber dari efisiensi anggaran Rp 306 triliun yang dilakukan pemerintah.

 

Pak Prabowo akan ambil (tamba­han biaya MBG) dari anggaran yang dipangkas Rp 306 triliun. Dan bisa lebih besar lagi, karena ini tak masuk dari dividen BUMN," beber Hashim di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

 

Menurutnya, berdasarkan perhitungan Kementerian PPN/Bappenas, dari ang­garan MBG yang semula Rp 71 triliun pada 2025 dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,83 persen. Sehing­ga, bila MBG ditambah anggaran Rp 100 triliun untuk 2025, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendapatkan dorongan 1,95 persen-2 persen.

 

"Kenapa? Karena uang ini akan dis­untik kepada pelaku ekonomi di tingkat yang paling dasar, yaitu di pedesaan untuk beli telor, beli ayam, beli sayuran kelor, beli ikan, beli nasi, beli jagung dan sebagainya," papar Hashim.

 

Sebelumnya, Kepada Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan, hingga April 2025, 3 juta orang menerima manfaat MBG. Kemudian menjadi 6 juta penerima pada Agustus 2025.

 

Dadan bilang, Prabowo ingin di tahun ini, program MBG sudah bisa disalurkan kepada 82,9 juta penerima manfaat. Namun, untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan lagi suntikan dana sebesar Rp 100 triliun. Sebab, anggaran yang dialokasikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Rp 71 triliun jauh dari kata kurang.

 

Hitungan Dadan, dengan Rp 71 tril­iun, Pemerintah hanya bisa membagi­kan MBG kepada 17,5 juta penerima hingga September 2025. Bahkan tidak sampai dari setengah yang ditargetkan.

 

"Kami sampaikan tambahan Rp 100 triliun cukup untuk memberikan makan kepada seluruh penerima man­faat 82,9 juta," aku Dadan,

 

Sebelumnya, Center of Economic and Law Studies (Celios) menemukan 69 persen masyarakat ingin pelaksanaan program MBG dilakukan secara bertahap untuk memastikan efektivitasnya. Temuan itu berdasarkan survei Celios terkait MBG seri ke-2 berjudul "Rencana Pemerintah VS Keinginan Masyarakat" yang dirilis pada Rabu (29/1/2025).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit