Tengok Program MBG, Presiden Ngintip Dari Jendela Sekolah
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengecek pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). Saat mengecek, Prabowo tak langsung masuk, melainkan mengintip dulu aktivitas belajar anak-anak sekolah dari jendela kelas.
Prabowo mengecek pelaksanaan MBG di dua sekolah, yakni SD Negeri 05 Jati dan TK Negeri 02 Pulo Gadung, Rawamangun. Prabowo tiba sekitar pukul 09.38 WIB dengan menaiki kendaraan Maung. Turut mendampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.
Setibanya di lokasi, Prabowo tidak langsung masuk ke ruang kelas. Alasannya, tidak mau mengganggu kegiatan belajar-mengajar siswa. Prabowo memilih mendekati jendela untuk melihat situasi ruang kelas. Dari bilik jendela, Prabowo menyaksikan kegiatan siswa yang sedang fokus belajar. Di samping Prabowo, ada seorang guru SD Negeri 05 Jati yang ikut mendampingi.
Usai mengintip, Prabowo kemudian bertemu dengan jajaran pengurus sekolah. Prabowo ingin memastikan pemberian MBG berjalan lancar. Setelah itu, Prabowo menemui siswa-siswi yang sebelumnya telah ia lihat dari bilik jendela. Kemunculan Prabowo disambut antusias siswa-siswi yang berseru, “Bapak! Pak! Pak Prabowo!”
Setelah menyapa dan melambaikan tangan kepada mereka, Prabowo menuju dapur umum untuk melihat proses produksi MBG, di Pulo Gadung. Di sana, ia berbincang dengan petugas dan juru masak. “Assalamualaikum. Bertugas semua ya?” tanya Prabowo.
Pengelola dapur umum menjawab, “Siap Bapak, ini tempat pembuatan sayur dan sebagainya”. Prabowo memastikan kualitas makanan dengan menanyakan waktu mulai memasak para petugas dapur. Kepala Negara lalu mengecek menu yang tersaji yang telah disusun oleh petugas dapur. Usai pengecekan, Prabowo nyatakan puas.
Mengenai kunjungan ini, Seskab Mayor Teddy menyebut, Prabowo secara tiba-tiba ingin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi MBG. "Tadi pagi-pagi Pak Presiden mendadak ingin mengecek langsung pelaksanaan makan bergizi gratis ke sekolah," ucapnya.
Teddy menerangkan, dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didatangi Prabowo berada di kawasan Pulo Gadung. "Ke SD Negeri 05 Jati dan TK Negeri 02, dan dapurnya, di Pulo Gadung, Jakarta Timur," terangnya.
Setelah mengecek MBG, Prabowo melakukan sidak ke Kantor Kementerian Pertanian, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. Prabowo datang didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Saat Prabowo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sedang memimpin rapat koordinasi dengan para kepala dinas di seluruh lingkungan pemerintah daerah secara daring. Dalam rapat ini, turut hadir Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo dan Ketua Umum DPP Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso.
Prabowo langsung menyapa para peserta rapat. "Saudara-saudara sekalian, saya memang datang tidak direncanakan, agak mendadak. Saya minta maaf. Maksud saya untuk koordinasi," kata Prabowo.
Prabowo berterima kasih kepada semua jajaran di tingkat pusat dan daerah karena bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan. Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian mengingatkan pentingnya swasembada pangan. Prabowo menegaskan, swasembada pangan adalah kedaulatan bangsa.
"Saya tekankan lagi, masalah swasembada pangan, masalah pangan, adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Saya ulangi, masalah pangan adalah masalah kedaulatan, masalah kemerdekaan, masa survival kita sebagai bangsa," tegasnya.
Menurut Prabowo, apabila Indonesia memimpikan menjadi negara maju, pertumbuhan komoditas pangannya harus terkendali. Dia juga menekankan program swasembada pangan harus menyejahterakan petani.
"Hidup petani harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat. Saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta Tanah Air, dengan cinta Merah Putih, dengan patriotisme yang tinggi, setia kepada tujuan ini," tekan mantan Menteri Pertahanan itu.
Saking perhatiannya kepada petani, Prabowo meminta menteri terkait agar menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen seharga Rp 6.500 per kilogram. Prabowo mengatakan, Pemerintah serius dengan kesejahteraan petani. Sehingga pihak yang tidak melaksanakan aturan ini akan ditindak tegas.
"Saya kira banyak yang penggilingan padi di daerah-daerah yang sudah menyesuaikan. Namun, ada beberapa mungkin yang mau coba main-main sama Pemerintah Indonesia. Berapa besar pun penggilingan padi itu, kalau main-main, saya akan tindak," tegasnya.
Prabowo menyatakan, Pemerintah dapat mengambil alih penggilingan padi apabila aturan ini tidak dilaksanakan oleh para pengusaha. "Kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja. Tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih. Negara akan ambil alih penggilingan padi," tegasnya lagi.
Semua pihak, disebut Prabowo, memiliki tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan pangan Indonesia yang aman dan kesejahteraan rakyat.
"Semua pihak hidup dengan baik, menang, menang, menang. Petani harus menang. Pengusaha harus menang. Konsumen harus juga menang. Kita akan ke arah situ. Indonesia akan menjadi negara sukses. Saya sangat yakin itu. Kita akan menuju itu," pungkasnya.
Pos Banten | 23 jam yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 6 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu