Ratusan Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa di Graha Unilever Buntut Pemecatan Sekretaris Umum

TANGERANG - Ratusan buruh dari Federasi Serikat Buruh Makanan dan Minuman (FSBMM) menggelar aksi unjuk rasa yang bertujuan untuk membela Sekretaris Umum FSBMM, Dani Afgan, yang terkena PHK oleh PT Unilever Indonesia di Graha Unilever, Jl. BSD Grand Boulevard, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (18/2/2025).

 

Dwi Haryoto, anggota dari perusahaan Coca Cola yang merupakan bagian dari FSBMM, mengungkapkan alasan utama para buruh menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini.

 

“Yang pertama tentunya solidaritas, kami membela Dani Afgan yang bisa kami anggap itu representatif untuk kaum kami. Yang kedua, jika seorang Dani Afgan yang merupakan Sekretaris Umum di FSBMM saja bisa kena PHK, apalagi kita ini yang bukan siapa-siapa,” ujar Dwi.

 

Keputusan PHK dari pihak Unilever terhadap Dani Afgan sendiri juga dinilai tidak adil, dan juga merugikan perserikatan-perserikatan buruh lainnya di Indonesia untuk masa yang akan datang.

 

“Dani Afgan itu memang sebelum kena PHK itu mendapatkan surat peringatan, tetapi alasan surat peringatan itu diberikan itu sama semua, karena dia dianggap mangkir kerja di Unilever, padahal dia sudah memberitahukan perusahaan kalau dia melakukan tugas serikatnya di FSBMM,” jelasnya.

 

Sementara itu, Haryo, seorang buruh di Serikat Pekerja Mandiri Kecap Bango (SPMKB), yang juga merupakan bagian dari Unilever, membagikan kisahnya berjuan melakukan aksi demonstrasi.

 

“Tadi kita mau demo itu ditahan, pada awalnya di pinggir jalan, bahkan mau memasuki area Unilever untuk unjuk rasa saja tidak diizinkan, padahal kita tertib dan sepakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis, akhirnya setelah berunding dengan Kapolsek, kita diperbolehkan demo di depan gerbang utama Unilever,” kata Haryo.

 

Semua buruh yang melakukan aksi demonstrasi di Graha Unilever pada hari ini juga memiliki motif, visi, dan misi yang sejalan. Mereka juga tidak hanya membela hak dari Dani Afgan saja.

 

“Kami di sini bukan hanya untuk membela masa depan satu orang saja, tapi seluruh kaum pekerja yang ada di Indonesia, dengan Dani Afgan dipecat segampang itu, lantas apa yang memberhentikan mereka buat melakukan hak yang sama ke kita yang cuman seorang pekerja buruh, jika kita diam maka hal ini bakalan terus berlanjut terus-menerus,” ucapnya.