TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Terminal Buku di Pasar Modern BSD Jadi Surganya Para Penggemar Buku

Reporter: Dzikri
Editor: AY
Selasa, 18 Februari 2025 | 16:01 WIB
Foto : Dzikri/TP
Foto : Dzikri/TP

SERPONG -  Terminal Buku, toko buku bekas yang berada di Pasar Modern BSD, menjadi salah satu tempat berburunya para pecinta dan penggemar buku dalam mencari buku-buku bekas yang masih layak baca dan bahkan langka.

 

Tumpukan buku lawas dengan berbagai genre pun memenuhi Terminal Buku yang bertempat di Blok K 96, Pasar Modern BSD, Jalan Letnan Sutopo, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

 

Pemilik Terminal Buku, Leni Tan,  membagikan kisahnya membuka toko buku lawas yang satu ini bersama dengan suaminya.

 

“Terminal Buku itu namanya dikasih oleh suami saya, memang dia yang awal mulanya dia yang punya gagasan untuk membuka toko buku bekas ini, jadi dia sendiri yang bikin nama Terminal Buku, dia bilang Terminal Buku ini artinya sama saja kayak terminal, jadi kemana pun ada jurusannya, di sini pun buku apa pun ada,” kata Leni, Selasa (18/2/2025).

 

Leni bersama dengan suaminya pada awalnya memulai Terminal Buku sebagai usaha sewa buku. Pada awalnya, Leni bekerja menduduki posisi sebagai finance accounting, sementara sang suami di posisi sales. Mereka pun langsung banting setir ke dunia usaha yang satu ini.

 

Siapa sangka, mereka sudah berkecimpung di dunia ini sejak sekitar 20 tahun yang lalu. Terminal Buku sendiri baru 15 tahun menempati toko di Pasar Modern BSD, dengan usahanya jual-beli buku bekas.

 

“Awal mulanya itu dia (suami) suka baca Kho Ping Hoo, di rumah itu banyak banget bukunya, dan anak saya salah satunya itu ada alergi, kata dokter gak boleh ada buku atau binatang. Terus akhirnya dia kayak buka sewa gitu rental di dekat Taman Jajan BSD,” jelasnya.

 

Saat ini, jumlah buku bekas yang dimiliki oleh Leni Tan di Terminal Buku sudah tak terhitung lagi. Bahkan, Leni sampai harus menaruh buku-buku bekas miliknya itu di satu gudang lagi, lantaran buku di toko miliknya itu sudah menumpuk.

 

Sang suami pun pada awalnya selalu menerima permintaan membeli buku bekas dari masyarakat, sehingga terjadi penumpukan buku. Namun kini, Leni yang ditinggal pergi oleh suaminya itu hanya bisa dibantu oleh anaknya dalam menjual buku-buku bekas miliknya.

 

“Jadi suami saya dulu itu selalu ditawarkan orang untuk membeli bukunya, nah dia itu selalu membeli. Orang kalau jual buku ke kita gak pernah ditolak. Tapi selama dia meninggal sekarang aku yang pegang, kalau aku seleksi dan gak mau sembarangan aku terima,” ucapnya.

 

Masyarakat juga masih bisa menjual buku-buku bekas miliknya ke toko Terminal Buku, namun Leni harus memastikan buku tersebut dapat terjual dan masih dalam kondisi yang baik serta sesuai dengan permintaan masyarakat.

 

“Kira-kira yang bukunya bisa dijual saya ambil. Jadi kira-kira yang menurut saya itu bisa terjual, fast moving. Kalau slow moving aku gak ambil karena sudah banyak. Saya tidak terima sama sekali buku sekolah, buku kuliah, buku kedokteran, apa pun tidak sama sekali, karena itu kan kurikulumnya ganti-ganti jadinya cuman numpuk doang,” lanjutnya.

 

Tak perlu khawatir, harga buku-buku bekas yang kondisinya masih sangat layak di Terminal Buku ini terbilang sangat murah. Tetapi, ada pula buku bekas yang harga jualnya bisa mencapai jutaan rupiah akibat kelangkaan.

 

“Ada yang Rp5.000, dan tidak terbatas harganya, ada yang jutaan kadang-kadang ada buku yang mahal, yang langka,” jelasnya.

 

Terminal Buku juga sejak beberapa waktu terakhir sudah mulai menjual buku baru yang masih tersegel, tetapi tetap dengan harga yang jauh lebih murah dari toko-toko buku lainnya.

 

“Buku baru saya adakan, jadi kadang-kadang kan ada yang lewat nanya semuanya buku bekas, kasihan anaknya mau beli buku gak dikasih sama orang tuanya, mereka takut karena kan bekas orang jadi aku adakan juga. Misalkan dijual Rp100 ribu, aku jual cuman Rp70 ribu,” ujar Leni.

 

Harga buku yang dijual dengan murah di Terminal Buku ternyata juga bukan tanpa sebab. Selain berbisnis, Leni melalui Terminal Buku ternyata juga memiliki misi untuk menyebarkan buku-buku kepada masyarakat yang tidak mampu hingga ke daerah pelosok.

 

“Saya juga ingin bukan orang sini doang tapi orang luar, ke daerah-daerah gitu ya, kasihan juga punya duit tapi gak bisa beli buku, jangkauannya itu saya gak bisa, gak sampai ke sana. Kayak di Papua, Papua kan butuh banyak buku, tapi susah mereka dapat buku,” kata Leni.

 

Leni juga membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin membaca buku secara gratis. Namun, dirinya dihadapkan dengan situasi yang serba salah.

 

“Pokoknya saya mau ini untuk kalangan masyarakat yang istilahnya tidak bisa membeli buku, silakan datang ke sini istilahnya kalau mau ambil. Cuman saya berpikir takutnya nanti orang menggunakan kesempatan itu, jadi salah sasaran. Jadi maksud saya, anak-anak yang ingin membaca tapi maaf tidak mampu untuk membeli, silakan,” ucapnya.

 

Selain dijual di toko, Terminal Buku juga menjualnya secara daring melalui Shopee, Tokopedia, dan juga akun Instagram mereka. Buku yang dijual pun beragam mulai dari komik, novel lokal, novel impor, majalah, buku religi, dan lain-lain.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit