Warga Terdampak Banjir Mulai Terserang Penyakit

TANGERANG - Sejumlah warga terdampak banjir di Kota Tangerang mulai terserang gejala penyakit. Keluhan yang dirasakan diantaranya demam, kepala pusing dan gatal-gatal atau penyakit kulit lainnya.
“Dalam kondisi ini yang paling banyak dikeluhkan warga adalah demam, kepala pusing dan gatal-gatal atau penyakit kulit lainnya. Seluruh petugas di lapangan dipastikan telah melakukan skrining kesehatan ke seluruh pengungsi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Rabu (5/3).
Ia mengatakan, dalam pemeriksaan kesehatan tersebut, diutamakan adalah mereka para lansia atau pengidap penyakit penyerta (kormobit). Dinkes Kota Tangerang juga akan memberikan perhatian khusus pada sanitasi pasca bencana.
Selain itu, Dinkes Kota Tangerang telah mendirikan 12 Posko Kesehatan (Poskes) dengan puluhan petugas yang disiagakan 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir. 12 Poskes yang disiapkan memiliki beberapa kategori. “Ada yang sifatnya statis di satu lokasi ada yang sifatnya Poskes keliling,” ujar Dini.
Hal ini, lanjutnya, ditujukan untuk menjangkau masyarakat terdampak hingga pelosok pemukiman yang sekiranya tidak melakukan mengungsi di posko pengungsian. “Sejak hari pertama banjir melanda, seluruh petugas kesehatan langsung bergerak melakukan asesmen lapangan warga terdampak. Di titik-titik tertentu pun langsung didirikan Poskes menjangkau lansia atau anak-anak yang rentan sakit akibat terendam air terlalu lama,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan, 12 Poskes di antaranya Puskesmas Pedurenan yang terletak di Masjid Al Irsyad, Masjid Nurul Hikmah dan Masjid Darussalam. Lalu, Puskesmas Petir yang terletak di Lokadi Jagal Sapi Kampung Cantiga dan Poskes Keliling. Puskesmas Tajur yang terletak di Masjid Nurul Qobidh, Masjid Al Ittihad dan Kantor Kelurahan Tajur. Puskesmas Sudimara Pinang di Musala Al Barokah dan lainnya sistem poskes keliling.
Sementara, Wakil Wali kota Tangerang Maryono Hasan saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang menyampaikan, secara keseluruhan banjir di Kota Tangerang mulai surut pada Rabu (5/3). Dari semula ketinggian lebih dari 100 cm sekarang sudah terus menurun.
“Pada Rabu (5/3) pukul 10.30 WIB, sudah di 30 cm di beberapa lokasi titik yang ada pengungsinya,” jelasnya.
Maryono berharap, agar kian siang air semakin surut, sehingga masyarakat bisa kembali pulang ke rumah masing-masing dari pengungsian.
Sementara ke depan, Pemkot Tangerang akan fokus membangun sarana penanganan banjir baik tanggul, tandon dan sumur resapan. “Ke depan kita concern terhadap penanganan banjirnya,” tuturnya.
Wilayah yang paling parah terdampak menurut mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang tersebut adalah Kampung Candulan RT 02/RW 06, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh. Lokasi banjir adalah kawasan yang memang menjadi langganan banjir.
Namun begitu, akan koordinasi bersama PUPR untuk dibangun tanggul di wilayah Candulan. “Kita siapkan anggaran untuk bagaimana tindak lanjut tanggul di area Candulan,” tutupnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu