TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

Belanja Rokok Warga Pandeglang Lebih Tinggi Dibanding Pendidikan dan Kesehatan

Bupati Dewi Setiani Minta Warga Utamakan Belanja Pokok

Oleh: Ari Supriadi
Editor: Ari Supriadi
Selasa, 11 Maret 2025 | 14:04 WIB
R. Dewi Setiani, Bupati Pandeglang.(Istimewa)
R. Dewi Setiani, Bupati Pandeglang.(Istimewa)

PANDEGLANG - Pengeluaran masyarakat Kabupaten Pandeglang untuk membelanjakan rokok/produk tembakau atau sirih lebih besar dibanding untuk alokasi belanja pendidikan dan kesehatan. Dikutip dari buku Statistik Daerah Kabupaten Pandeglang 2024, diketahui pengeluaran untuk membeli rokok pada tahun 2023 sebesar Rp 100.914 atau 11,62 persen per kapita per bulan. Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibanding untuk belanja pangan seperti padi-padian hanya Rp 85.977 atau 9,09 persen per kapita per bulan.

 

Ternyata pengeluaran untuk rokok jauh lebih besar dari pengeluaran untuk pendidikan maupun kesehatan yang tergabung dalam kelompok bukan makanan lain-lain sebesar 7,49 persen. 

 

Selama periode 2019-2023 tren pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Pandeglang semakin meningkat walaupun pada beberapa titik terjadi penurunan. Penurunan terjadi pada pada tahun 2019 dan 2021. Secara  umum pengeluaran konsumsi makanan masih mendominasi. Bisa dikatakan bahwa kesejahteraan penduduk di Kabupaten Pandeglang relatif masih rendah,” demikian dilansir dari buku Statistik Daerah Kabupaten Pandeglang 2024 yang dipublikasi Badan Pusat Statistik Pandeglang (BPS) Pandeglang.

 

Menurut BPS Pandeglang, seringkali ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anak dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam hal keuangan, di sisi lain untuk konsumsi tembakau atau rokok cukup besar. Dengan demikian apabila konsumsi rokok dan tembakau dikurangi, mungkin masalah keuangan untuk penidikan sedikit bisa teratasi.

 

Sementara, Bupati Pandeglang, R. Dewi Setani menyebut, fenomena tersebut dapat berdampak negative terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat. 

 

Kata dia, pengeluaran yang lebih besar untuk rokok dapat mengurangi alokasi dana untuk kebutuhan penting lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan, yang esensial untuk pembangunan jangka panjang.

 

“Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari tingginya konsumsi rokok dan mendorong alokasi pengeluaran yang lebih bijak demi kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik,” kata Bupati Dewi, Selasa (11/3/2025).

Dirinya mengingatkan warganya untuk sama-sama bijak dalam melakukan belanja rumah tangga dengan tidak mengedepankan belanja rokok dibanding kebutuhan primer lainnya seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan.

 

“Mari kita jaga masa depan anak-anak kita, pastikan mereka mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang layak. Mari kurangi belanja rokok dan tidak merokok di sembarang tempat, karena paparan asap rokok sangat berbahaya terutama kepada mereka yang tidak merokok atau perokok pasif,” imbaunya.(rie)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit