Ratusan Pedagang di Pasar Ciputat Ditertibkan, Gak Boleh Lagi Jualan Pinggir Jalan

CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali melakukan penertiban terhadap seluruh pedagang liar di Pasar Ciputat yang masih nekat berjualan di pinggir jalan, Senin (14/4).

 

Penertiban kali ini dilakukan lebih serius. Seluruh lapak pedagang yang biasa memenuhi area pedestrian di sepanjang Jalan H. Usman, Gang H. Bancet, Jalan Pemuda, hingga di sepanjang Jalan Dewi Sartika kolong flyover Ciputat, semuanya telah dibabat habis oleh petugas gabungan. 

 

Penertiban kali ini pun dilakukan lebih tegas, setelah sosialisasi sudah dijalani selama bertahun-tahun sebelumnya. 

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Abdul Aziz mengatakan, penertiban dilakukan agar pedestrian dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 

 

"Pedagang yang ada di atas badan jalan trotoar, bukan berarti kami mengusir," kata Aziz saat dijumpai di lokasi. 

 

Menurut dia, selain menertibkan pemerintah juga memberikan solusi kepada para pedagang. Berupa lapak dagang yang lebih tertata.

 

"Kami memberikan solusi bahwa lokasi di sini ada, kita tempat los yang kita sudah siapkan dan memang kita representatif untuk pedagang," kata Aziz. 

 

Namun sayangnya hingga saat ini, Aziz mengakui bahwa respons pedagang kurang baik. Padahal, kondisi lapak yang disediakan lebih baik dan nyaman. 

 

"Sampai hari ini para pedagang sendiri belum ada yang menempati di sini. Kenapa? Selama para pedagang itu masih ada yang berjualan di trotoar dan badan jalan, sebetulnya mereka tidak mau masuk ke dalam gedung, mereka sepertinya sudah terbiasa," ungkapnya. 

 

Sementara pantauan di lokasi, lapak yang telah disediakan oleh Pemkot Tangsel masih sangat sepi. Banyak lapak-lapak yang kosong.

 

Bangunan terdiri dari dua lantai. Namun lapak yang terisi, baru hanya yang berada di lantai satu saja. 

 

"Justru itu adalah kenyamanan para pembeli supaya bisa mereka membelanjakan di tempat yang lebih aman dan nyaman. Saya kira teman-teman para pedagang ini adalah solusi. Silahkan menempati di sini, tidak diunggut biaya untuk penempatannya. Silahkan, intinya mereka mau pilih di mana yang sudah ada beberapa zona, ada zona sayuran, ada zona tempat ikan, ayam, daging dan lain sebagainya," kata Aziz. 

 

Seiring dengan penertiban ini, Aziz berharap agar para pedagang mulai berinisiatif untuk menempati lapak yang telah disediakan oleh Pemkot Tangsel. 

 

"Silahkan kami secara terbuka dan menghubungi petugas yang sudah kami sediakan. Saya kira demikian. Di (lantai) atas ini ada 130-an lapak, di bawah masih ada yang kosong 40," paparnya.

 

Lebih lanjut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Oki Rudianto mengatakan, sebelum penertiban dilakukan pihaknya bersama kewilayahan juga telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu secara rutin. 

 

Bahkan di sejumlah titik lokasi, terpantau masih terpasang spanduk pemberitahuan terkait batas akhir aktivitas perdagangan di bahu jalan hingga Minggu (13/4) kemarin. 

 

"Hari ini mungkin para pedagang sudah tahu ada penertiban tidak terlalu banyak. Dan mudah-mudahan ini bisa berlanjut terus sampai seterusnya," tuturnya.

 

Berdasarkan evaluasi sebelumnya, dalam penertiban kali ini petugas juga mendirikan tiga posko pengawasan. 

 

"Setelah ini kita akan melakukan pengawasan. Kemudian kita sudah tentukan titik pantau untuk pos pantau, ada 3 titik untuk dilakukan pemantauan dari titik ini," paparnya.

 

Dalam penertiban ini, Satpol PP menerjunkan hingga 120 personel. Ditambah lagi ratusan personel gabungan dari unsur kewilayahan, TNI, dan Polri.

 

Oki menegaskan, langkah tegas pun akan dilakukan jika ada pedagang yang bandel kembali. 

 

"Akan langsung kita tertibkan," tegasnya.

 

Pantauan di lokasi, terpantau sepanjang jalan sekitar Pasar Ciputat kini sudah bersih dari para pedagang liar. 

 

Pedestrian yang semula dipenuhi dengan lapak-lapak pedagang, kini sudah bersih dan dapat digunakan oleh pejalan kaki. 

 

Sejumlah petugas, terpaksa membongkar bangunan semi permanen yang digunakan sebagai lapak karena menghalangi bahu jalan.