TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Harga Kelapa Melonjak Drastis, Pedagang di Pasar Kelapa Dua Sebut Omzet Turun

Oleh: Trisan/Mg
Editor: Redaksi
Sabtu, 26 April 2025 | 11:34 WIB
Foto : Trisan/TP
Foto : Trisan/TP

KELAPA DUA - Pedagang kelapa keluhkan harga kelapa yang melonjak drastis beberapa pekan terakhir ini di Pasar Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang menyebabkan penurunan omzet.

 

Kenaikan harga kelapa ini tidak hanya memengaruhi pembeli, tetapi juga para pedagang yang harus mengalami penurunan jumlah penjualan akibat lonjakan harga yang begitu tinggi.

 

Pedagang kelapa di Pasar Kelapa Dua, Adit R, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini sudah terjadi sebelum bulan suci Ramadan, dan berlangsung hingga saat ini.

 

"Naiknya dari pas sebelum Ramadan, tapi itu kan sudah biasa, habis itu turun biasanya, tapi ini kok makin naik, dulu itu harga Rp6.000 naik ke Rp10.000, sekarang Rp20.000, itu pun yang campur air, yang murni dari Rp30.000 sekarang Rp60.000," sebut Adit, Sabtu (26/04/2025).

 

Adit menjelaskan bahwa kenaikan harga sedrastis ini baru pertama kalinya terjadi selama bertahun-tahun dirinya bekerja sebagai pedagang kelapa.

 

"Rumornya sih karena diekspor ke Cina, jadinya bahan bakunya jadi langka, otomatis mahal, ini pertama kalinya naik setinggi ini, biasa mah naik paling Rp1.000-Rp3.000, ini naiknya dua kali lipat," ujarnya.

 

Menurut pernyataan Adit, kenaikan harga kelapa ini juga terjadi secara serempak di seluruh pasar tradisional yang ada di kawasan Tangerang.

 

"Semua pasar naik, gak kita doang, kalau naiknya cuma di saya bahaya dong, teman-teman saya yang pedagang kelapa di daerah Tangerang sana juga semuanya bilang hal yang sama, harga naik," jelasnya.

 

Pembeli, khususnya para penjual makanan yang berbahan santan kelapa, juga harus merasakan dampak kenaikan harga kelapa ini secara langsung.

 

Veliciana Oh, penjual makanan katering, mengaku harus beradaptasi dan menyesuaikan kembali menu-menu makanan yang dia jual karena harga kelapa yang terlalu mahal.

 

"Saya kan sediakan makanan yang rata-rata pakai bahan santan, jadinya harus ganti karena mahal, ibaratnya dulu beli santan 10 kilogram sekarang cuma dapat 5 kilogram, rugi kan, karena naiknya 2 kali lipat, mungkin kalau belinya sedikit tidak terlalu berasa," ucap Veliciana.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit