PSEL TPA Cipeucang Mampu Kelola Sampah Hingga 1.000 Ton Per Hari

SERPONG-Kehadiran teknologi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dipercaya mampu menjadi jawaban atas persoalan sampah di Tangerang Selatan (Tangsel). Fasilitas yang akan dibangun di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Serpong ini pun terus menunjukkan progres positif.

 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan optimis proyek ini dapat berjalan lancar. Teknologi PSEL ini dinilainya mampu mendatangkan manfaat besar. Terutama dari sisi pengurangan sampah maupun penyediaan energi hijau.

 

“PSEL ini nanti ditargetkan bisa mengolah 1.000 ton sampah per hari, yang bisa menghasilkan listrik sebesar 15,7 Megawat (MW). Jadi ini bukan hanya solusi pengelolaan sampah di TPA Cipeucang yang sudah overload, tapi jadi bagian penting kita untuk masa depan energi bersih di Kota Tangsel,” ungkap Pilar, Kamis (1/5).

 

Listrik yang dihasilkan ini, lanjut Pilar, dapat dijual sesuai dengan aturan yang tertuang di dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, yaitu sebesar 13,35 cents per kilowatt-hour (kWh).

PSEL di TPA Cipeucang ini menjadi salah satu proyek strategis yang ditetapkan oleh pemerintah. Proyek strategis ini dijalankan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), mempertemukan kebutuhan infrastruktur publik dengan investasi sektor swasta.

 

Setelah keluar nama pemenang tender, pembangunan fisik PSEL ditargetkan dapat dimulai pada akhir 2025 mendatang. Tentunya setelah seluruh proses administrasi, termasuk penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembebasan lahan itu tuntas.

 

Pilar berharap, PSEL Cipeucang ini dapat menjadi solusi persoalan pengelolaan sampah secara berkelanjutan, serta menjadikan Tangsel sebagai pelopor energi hijau di Indonesia. 

 

“Ya kita berharap dengan PSEL di TPA Cipeucang ini nantinya, sampah yang selama ini menjadi beban kota akan kita ubah menjadi listrik dan ini sumber energí baru untuk Kota Tangsel,” harap Pilar.