DPR Panggil Panglima TNI Buntut Ledakan Amunisi di Garut

JAKARTA - Insiden ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai milik TNI AD, di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025), yang menewaskan 13 orang, memicu reaksi keras para politisi Senayan. Komisi I DPR berencana memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk meminta penjelasan peristiwa tersebut.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menyebut pihaknya segera memanggil Panglima TNI, Pangdam III/Siliwangi, Danrem 062 Garut, dan komandan lapangan yang bertugas di lokasi. “Kami akan panggil segera,” kata Utut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Menurut Utut, pemanggilan para pejabat TNI ini bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang peristiwa tersebut. Dengan pemanggilan ini, DPR juga akan mendorong perbaikan standar operasional prosedur (SOP), agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami tidak dalam posisi menyalahkan atau mengkambinghitamkan, tetapi ke depan kita harus memperbaiki ini,” ujar polisi senior PDIP tersebut.
Utut menyebut, insiden ledakan di Garut mencerminkan masalah budaya kerja dan sikap profesionalisme dalam tubuh TNI. Sebab, peristiwa serupa setidaknya pernah terjadi sebanyak enam kali. Salah satunya di Cilandak pada 1984. “Meledaknya itu berjam-jam, tetapi untung saat itu tidak ada yang wafat,” tuturnya.
Oleh karena itu, Utut mengingatkan, kecerobohan dalam penanganan amunisi dapat berakibat fatal. Hal ini tidak boleh terjadi lagi. Dia berharap, kejadian di Garut menjadi yang terakhir, karena telah menyebabkan empat prajurit TNI gugur sia-sia dan sembilan warga sipil jadi korban.
“Kemarin itu ada kolonel yang gugur, ada mayor yang gugur, ada masyarakat sipil yang wafat. Tentu kita semua berduka dan ini tidak boleh lagi terjadi,” ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sangat berduka dengan peristiwa ini. Dia mendoakan para korban ledakan menjadi syuhada.
“Semoga Allah SWT menerima para korban sebagai syuhada, mengampuni segala dosanya dan memberi kekuatan serta ketabahan bagi semua keluarga yang ditinggalkan,” tulis Panglima, di akun Instagram pribadinya @91agussubiyanto.
Panglima juga menekankan, peristiwa tersebut bakal menjadi evaluasi penting bagi internal TNI. Pihaknya memastikan bakal mengusut insiden itu secara tuntas dan transparan, serta memperketat pengawasan setiap prosedur pemusnahan amunisi tak layak pakai. “Sebagai bentuk komitmen mencegah kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Panglima turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah para prajurit korban ledakan, di Gudang Pusat Munisi III, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025). Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyatakan, kehadiran Panglima merupakan wujud empati dan penghormatan kepada prajurit yang gugur dalam tugas negara.
“TNI memastikan seluruh hak prajurit yang gugur akan diberikan sesuai ketentuan, termasuk santunan kematian, pensiun, dan beasiswa bagi anak korban,” kata Kristomei, dalam keterangannya.
Terkait warga sipil yang menjadi korban, Mabes TNI juga memastikan telah menyalurkan tali asih melalui Kodam III/Siliwangi sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin turut berduka cita atas peristiwa ini. “Menhan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya beberapa prajurit TNI dan warga sipil,” ucap Kepala Biro Informasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega F Wenas Inkiriwang.
Dia melanjutkan, saat ini proses investigasi atas penyebab ledakan itu sedang dilakukan. “Selama investigasi, akan terus memedomani prosedur keamanan yang berlaku,” imbuhnya.
Frega menjelaskan, lokasi ledakan berada di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut. Lahan tersebut selama ini digunakan secara rutin untuk pemusnahan amunisi oleh instansi militer. Metode pemusnahan yang digunakan adalah pembakaran di dalam sumur.
Kementerian Pertahanan bersama TNI berkomitmen untuk mengevaluasi sistem dan memperketat prosedur keamanan guna mencegah insiden serupa. “Saat ini, proses investigasi tengah dilakukan oleh tim gabungan untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya musibah,” pungkasnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Selebritis | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu