Juara Liga Eropa, Tottenham Hotspur Lebih Bagus Dari MU

INGGRIS - Para penonton kecewa dengan buruknya kualitas laga final Liga Eropa. Bahkan saking frustrasinya, para pemain MU melepaskan medali perak di atas podium.
Tottenham Hotspur (Spurs) menghapus dahaga gelar selama 17 tahun. Usai The Lilywhites (Si Putih Bersih) mengandaskan Manchester United (MU) 1-0, pada Final Liga Eropa di Stadion San Mames, Bilbao-Spanyol, dini hari kemarin.
Gol kemenangan Spurs dicetak Brennan Johnson di menit ke-42. Tim asal London Utara itu berhasil mempertahankan keunggulan, meski ditekan bertubi-tubi sepanjang babak kedua.
Spurs jelas bahagia di atas penderitaan MU. Terakhir kali mereka meraih trofi pada Piala Liga Inggris 2008, setelah mengalahkan Chelsea 2-1 di partai puncak.
Kemenangan teranyar menjadi trofi Liga Eropa ketiga Spurs sepanjang sejarah. Sebelumnya, mereka jadi juara edisi 1972 dan 1984, ketika kompetisi masih bernama Piala UEFA.
Gelar Liga Eropa 2024/2025 juga bikin Spurs mendapat tiket ke Liga Champions musim depan, sekaligus akan bertanding di Piala Super Eropa. Trofi Liga Eropa turut menjadi pelipur lara Spurs yang remuk di Liga Inggris. Pasukan Ange Postecoglou berkutat di urutan ke-17 klasemen, dengan 38 poin dari 37 pertandingan. Alhasil, Spurs memegang rekor sebagai kampiun kompetisi Eropa dengan posisi terendah di liga domestik. Mereka mengalahkan rekor West Ham United yang menjuarai Liga Konferensi 2023, ketika finis di posisi ke-14 Liga Inggris.
Saya mengetahui bagaimana arti trofi ini untuk klub. Semakin lama berlangsung, makin sulit untuk memutus siklus itu,” ujar Postecoglou. “Sampai akhirnya, kami menyingkirkan beban yang ada,” sambung pelatih berusia 59 tahun itu.
Dari kubu MU. Kekecewaan para pemain Setan Merah sudah terlihat sejak peluit akhir dibunyikan. Saat mereka naik ke podium untuk menerima medali dari Presiden UEFA (Uni Sepak Bola Eropa) Aleksander Ceferin, sejumlah pemain langsung melepas medali perak alias runner-up. Yakni Mason Mount, Leny Yoro, Joshua Zirkzee, Andre Onana, Patrick Dorgu, dan Noussair Mazraoui.
Mereka sangat merana. Sebelumnya, MU sudah kandas di babak kelima Piala FA, dan tersingkir di perempatfinal Carabao Cup. Di Premier League, jangankan bersaing memperebutkan gelar, MU malah terbenam di posisi ke-16.
Ironisnya, satu-satunya kekalahan MU di Liga Eropa musim ini adalah di final. Sebelumnya, mereka melaju mulus ke final tanpa terkalahkan. Dalam 14 pertandingan, MU mencatatkan sembilan kemenangan dan lima hasil imbang.
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Haji 2025 | 18 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu