Mengukur Dampak Penerapan SSA di Jalan Garut Barat
Kurangi Antrean Kendaraan Hingga Lebih 90 Persen

PONDOK AREN - Meski baru diuji coba, penerapan sistem satu arah (SSA) di Jalan Garut Barat, Pondok Aren yang mulai diberlakukan pada Senin (2/6) kemarin, terbukti telah berhasil mengurai kemacetan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Tangsel, Martha Lena mengatakan, keberhasilan dibuktikan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisa yang dilakukan.
Martha memaparkan bahwa sebelum diberlakukan SSA, kinerja lalu lintas eksisting pada pagi hari di ruas jalan tersebut memiliki volume arus lalu lintas sebesar 1.040 smp/jam, dengan kapasitas sebesar 75 persen.
Sedangkan pada sore hari, volume arus lalu lintas sebesar 1.308 smp/jam dengan kapasitas mencapai 91 persen, yang menandakan bahwa ruas jalan tersebut sangat padat dan hampir mencapai kapasitas maksimum.
"Kinerja lalu lintas setelah penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) pada pagi hari dengan volume sebesar 939 smp/jam, dengan kapasitas hanya 32 persen. Lalu pada sore hari, memiliki volume sebesar 789 smp/jam dan kepadatan hanya 28 persen," jelas Martha, Selasa (3/6).
Selain dari segi kinerja lalu lintas, Martha membeberkan, antrean kendaraan khususnya di simpang tiga Jalan AMD dan Garut Barat berkurang jauh. Bahkan hingga lebih dari 90 persen pada sore hari.

Sebelum diberlakukan SSA, antrean kendaraan dari arah Pondok Kacang mencapai lebih dari 110 meter pada pagi hari. Sedangkan pada sore hari mencapai 150 meter.
"Setelah penerapan MRLL, antrean pada pagi hari rata-rata 23 meter dan sore hari panjang antrean rata-rata 14 meter. Bahkan sudah tidak ada antrean untuk simpang tiga Jalan Graha Raya dan Garut Barat," ungkap Martha.
Sementara antrean di titik putaran atau u-turn Mahagony dari arah Graha Raya sebelum penerapan SSA, mencapai 340 meter. Sedangkan dari arah Tol Parigi mencapai 38 meter.
"Lalu setelah penerapan MRLL pada U-turn Mahagony dari arah Graha Raya yaitu 430 meter dan dari arah Tol Parigi 25 meter dikarenakan meningkatnya volume limpahan dari Jalan AMD dan Jalan Garut Timur. Akan tetapi kondisi lalu lintas masih terurai," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Martha melanjutkan, titik konflik yang kerap terjadi di sekitar lokasi juga mengalami penurunan yang signifikan.
"Pada simpang tiga Jl. AMD dan Garut Barat, titik konflik berkurang dari 9 titik menjadi 4 titik atau berkurang sebesar 55 persen. Lalu titik konflik pada simpang empat Jalan Graha Raya dan Garut Barat-Timur, berkurang dari 32 menjadi hanya 3 titik. Dengan kata lain pengurangan sebesar 93% setelah dilakukannya penerapan SSA dan penutupan median pada Jalan Graha Raya," kata Martha.
Sehingga dengan demikian, berdasarkan uji coba penerapan SSA telah terbukti mengurangi kemacetan hingga titik konflik di sekitar lokasi.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 13 jam yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu