Prabowo Optimis Ekonomi RI Masuk 5 Besar Dunia

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto optimis, ekonomi Indonesia akan masuk 5 besar dunia. Salah satu syaratnya, negara harus memperkuat sistem persenjataannya. Dengan persenjataan maju, maka pertahanan akan kuat. Kalau pertahanan kuat, maka ekonomi dalam negeri akan tumbuh baik.
Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan pembukaan pameran Indo Defence 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Ini pertama kalinya Prabowo sebagai Presiden meresmikan langsung pameran alutsista pertahanan yang digelar dari 11-14 Juni 2025 itu.
Prabowo tiba di JIExpo Kemayoran pukul 09.52 WIB dengan menumpang mobil Maung Garuda bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kedatangan Prabowo dan rombongan disambut meriah oleh barisan siswa sekolah dasar (SD) yang mengibarkan bendera Merah Putih. Suasana makin meriah dengan penampilan marching band dari pasukan TNI.
Presiden sempat membuka sunroof mobilnya dan melambaikan tangan ke arah siswa SD yang menyambutnya. Prabowo juga tak lupa memberikan salam hormat kepada pasukan marching band.
Setelah itu, Kepala Negara turun dari mobilnya menuju venue acara yang berada di area outdoor JIExpo. Kedatangan Kepala Negara disambut Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan. Sejumlah pejabat tinggi negara dan anggota Kabinet Merah Putih ikut menyambut kedatangan Prabowo.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu disusul pemaparan laporan pertanggungjawaban oleh Menhan Sjafrie. Setelah itu, Prabowo menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara.
Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan periode 2019-2024 itu menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia terbebas dari penjajah. Kata Prabowo, kerugian Indonesia akibat penjajahan mencapai triliunan dolar Amerika Serikat. Agar tidak terulang lagi, maka negara harus memperkuat sistem pertahanan nasional.
Pameran ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, mitra dari negara-negara sahabat, akademisi, unsur politik dan kemasyarakatan, serta generasi muda untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains, khususnya di bidang pertahanan,” kata Prabowo.
Meskipun ingin memperkuat pertahanan, Presiden menepis kalau Indonesia ingin perang. Kata dia, tidak ada satupun bangsa yang waras menginginkan perang. Namun, sejarah membuktikan negara yang tidak memperkuat sistem pertahanannya akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan zaman.
Perang adalah aktivitas manusia yang sangat destruktif, tapi sejarah juga mengajarkan bahwa bangsa yang tidak mau berinvestasi dalam pertahanannya akan kehilangan kedaulatan, dan bisa menjadi bangsa budak,” tegas mantan Danjen Kopassus itu.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, kekuatan militer bukan untuk menyerang, melainkan menjaga martabat dan kemerdekaan. “Bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan,” ujar Presiden yang disambut tepuk tangan peserta.
Prabowo juga memaparkan hasil riset terbaru tentang kerugian Indonesia akibat dijajah Belanda. Ia bilang, Belanda telah mengambil kekayaan Indonesia senilai 31 triliun dolar AS, atau lebih dari Rp 504 kuadriliun jika dikonversi ke nilai rupiah saat ini.
Angka ini setara 18 kali Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) Indonesia saat ini dan cukup untuk membiayai anggaran negara selama 140 tahun,” bebernya.
Menurut Kepala Negara, kekayaan tersebut yang mendorong Belanda menjadi negara dengan GDP per kapita tertinggi di dunia saat itu. “Bayangkan jika kekayaan itu tetap berada di tangan rakyat Indonesia. Mungkin kita sudah menjadi negara terkaya di dunia sejak lama,” ucapnya.
Kendati demikian, Prabowo optimis masa depan Indonesia sangat cerah. Ia mengutip proyeksi berbagai lembaga internasional yang menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi ke-5 atau ke-6 dunia dalam beberapa dekade mendatang.
Jika kita mengelola kekayaan kita dengan baik dan memperkuat pertahanan nasional, kita bisa menjadi negara besar dan disegani,” sambung Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Usai menyampaikan sambutan, Prabowo kemudian meresmikan kendaraan taktis listrik Maung MV3 EV yang diberi nama “Pandu”. Ini merupakan produk inovasi anak bangsa yang dikembangkan PT Pindad. Peresmian ditandai dengan penandatanganan langsung oleh Prabowo di atas bodi kendaraan.
Dengan penuh antusias, Prabowo membubuhkan tanda tangannya di kendaraan taktis 4x4 listrik Maung MV3 EV itu. Kendaraan ini diberi nama “Pandu”, terinspirasi dari tokoh dalam Wiracarita Mahabharata yang dimaknai sebagai sosok perintis atau pelopor.
Adapun platform Maung MV3 sebelumnya telah dikembangkan dalam berbagai varian. Termasuk versi Garuda Limousine yang saat ini menjadi kendaraan resmi Prabowo dalam kegiatan kepresidenan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan pameran industri pertahanan internasional ini bukan sekadar ajang pamer teknologi. Menurutnya, hal itu juga simbol kebangkitan generasi teknokrat Indonesia di bidang pertahanan.
“Banyak produksi mulai diawaki oleh generasi putra-putri anak bangsa yang memiliki semangat nasional teknokrat Indonesia,” kata Menhan sambutannya.
Sekedar informasi. Pameran alutsista ini diikuti oleh 1.180 peserta ekshibisi dari 42 negara sahabat. Total, sebanyak 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri ambil bagian dalam pameran yang digelar dua tahunan ini.
Sejumlah pejabat tinggi pertahanan dari berbagai negara hadir. Di antaranya Menteri Pertahanan dari Brunei Darussalam, Jepang, Korea Selatan, Bosnia, Papua Nugini, serta Timor Leste.
Selain itu, hadir juga Panglima dan Wakil Kepala Staf dari negara-negara seperti Brunei, Vietnam, Arab Saudi, Timor Leste, Italia, Kamboja, Turki, Iran, dan Sri Lanka.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu