Ketemu Zulhas, Mendag Afsel Usulkan Kerja Sama Sertifikasi Halal
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong dilanjutkannya kembali pertemuan Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC) Indonesia dan Afrika Selatan (Afsel) yang tertunda karena pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Zulhas, dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Afsel Ebrahim Patel, Jumat (23/9).
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Badung, Bali pada 21–23 September 2022.
"Pertemuan JTC keempat, semestinya diadakan di Indonesia pada 2020. Tapi, tertunda karena pandemi Covid-19. Untuk itu, kami mendorong agar tim teknis kedua belah pihak dapat segera menjalin komunikasi, dan kembali menjajaki kelanjutan pertemuan JTC,” kata Zulhas.
JTC adalah forum bilateral yang dipimpin Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Afsel, untuk membahas upaya peningkatan kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Pertemuan JTC telah dilaksanakan tiga kali. Yang terakhir, dilaksanakan di Pretoria, Afsel pada 21 Juli 2017.
Zulhas mengatakan, Afsel adalah salah satu negara yang menarik minat investor Indonesia.
Untuk itu, Zulhas meminta dukungan pemerintah Afsel, agar dapat memfasilitasi rencana investasi perusahaan asal Indonesia.
“Saya meminta dukungan pemerintah Afsel, agar dapat memfasilitasi perusahaan Indonesia dalam melakukan investasi,” katanya.
Mendag Afrika Selatan mendukung keinginan Indonesia untuk melakukan investasi di Afrika Selatan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah, untuk mendorong investasi asing masuk ke pasar Afrika.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Ebrahim Patel juga mengusulkan kerja sama di bidang sertifikasi halal. Sehingga, Afrika dapat mengekspor produk dagingnya ke Indonesia.
Dia juga menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama teknis di bidang industri. Antara lain, kerja sama di bidang pertukaran keahlian dan pengalaman di sektor industri baja, energi dan mineral.
Mendag Afsel juga menyatakan keinginannya, agar dapat dipertemukan dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Afsel merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia di Benua Afrika.
Dalam periode Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia - Afsel mencapai 2,06 miliar dolar AS atau Rp 30,98 triliun. Naik 46,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya 1,40 miliar dolar AS atau Rp 21,05 triliun.
Pada 2021, total perdagangan kedua negara mencapai 2,80 miliar dolar AS atau Rp 42,11 triliun. Melonjak 122,16 persen dibanding tahun 2020.
Ekspor Indonesia ke Afsel, tercatat 1 miliar dolar AS atau Rp 15,05 triliun atau naik 68,91 persen. Sementara impor Indonesia dari Afrika Selatan tercatat 1,8 miliar dolar AS atau Rp 27,08 triliun atau naik 166,39 persen.
Produk ekspor utama Indonesia ke Afrika Selatan adalah minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kopra, karet alam, dan aksesori kendaraan bermotor.
Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Afrika Selatan adalah logam-logam ferro-alloys, bijih kromium, bubur kayu kimia, bijih besi, dan bijih mangan. (rm.id)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu