Pemprov Banten Bentuk TTIS untuk Perkuat Keamanan Siber Daerah

SERANG - Upaya memperkuat ketahanan siber daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sudah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS). Pembentukan TTIS itu dituangkan melalui Surat Keputusan Gubernur Banten nomor 046.05/Kep.151-Huk/2022.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Provinsi Banten, Arif Agus Rakhman mengatakan, pembentukan TTIS merupakan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran bersama Mendagri dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nomor 61 Tahun 2025.

 

"Jadi kita sudah melakukan percepatan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS). Tim ini merupakan sekelompok orang yang bertanggung jawab menangani insiden siber dalam ruang lingkup digital," kata Arif, saat ditemui tangselpos.id di kantornya di KP3B, Kota Serang, Rabu (13/8/2025).

 

Ia menjelaskan, TTIS terbagi ke dalam dua kelompok terdiri dari Tim Tanggap Pemerintah dan Tim Tanggap sektor non administrasi pemerintahan.

 

"Untuk TTIS Pemerintah selain di tingkat provinsi, kita juga telah membentuk di delapan kabupaten dan kota yang ada di Banten. Sementara untuk Tim Tanggap sektor non administrasi pemerintahan telah terbentuk di AirNev-CSIRT, EDU-CSIRT, PANDI-CSIRT, Supergreen Cyberforce CSIRT, GMP-CSIRT, KS-CSIRT, CSIRT Telkomsigma dan KSIG-CSIRT, semuanya telah teregistrasi di BSSN,” bebernya.

 

Jika terjadi insiden siber di masing-masing daerah yang ada di lingkup pemerintahan Provinsi Banten bisa langsung melakukan penanganan. Namun, apabila tidak mampu melakukan penanganan bisa dikoordinasikan dengan TTIS yang ada di tingkat provinsi.

 

"Alhamdulillah kami sudah memiliki sistem yang terintegrasi, belum lagi kita sudah memiliki Sub Tim Keamanan Informasi, Sub Tim Pengelolaan Jaringan dan Server, Sub Tim Website, Administrator dan Aplikasi, serta agen penanganan insiden perangkat daerah, semuanya ada di internal kita. Ketika ada insiden biasanya mereka langsung berkoordinasi dengan kami, dan langsung kami tangani," pungkas Arif.(*)