Forum KWT Tangsel Luncurkan Program “Gerak Tanam Serentak”
Perkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

TANGERANG SELATAN - Forum Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Tangerang Selatan resmi meluncurkan program unggulan bertajuk “Gerak Tanam Serentak”
di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Serpong, Selasa (16/9/2025).
Program ini menjadi strategi penting dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani perempuan di Tangsel.
Ketua Forum KWT Tangsel, Sri Agustin menjelaskan, bahwa dalam peluncuran perdana ini pihaknya menanam 2.000 bibit varietas baru, yakni cabai rawit Juwita 25 dan terong ungu M72.
Bibit tersebut merupakan dukungan dari Cap Panah Merah dan akan didistribusikan ke seluruh kelompok tani wanita sesuai dengan luas lahan yang tersedia di masing-masing kecamatan.
“Bibit tersebut akan didistribusikan ke seluruh KWT sesuai dengan luas lahan yang tersedia di masing-masing kecamatan,” ujar Sri Agustin.

Selain penanaman, hasil panen dari cabai dan terong di 7 kecamatan Tangsel akan dikelola secara kolektif dan dipasarkan bersama. Cara ini diharapkan mampu memberikan nilai ekonomi yang lebih besar bagi petani perempuan.
Forum KWT juga mendorong setiap kecamatan menghadirkan inovasi produk pangan dari hasil panen. Misalnya, terong ungu diolah menjadi dodol terong, sementara hasil perikanan lele bisa dikreasikan menjadi cendol lele.
Inovasi kuliner tersebut tidak hanya meningkatkan nilai tambah hasil panen, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Sebagai penutup, program Gerak Tanam Serentak akan menghadirkan Panen Raya pada Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, serta menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Tangsel untuk memperkuat kolaborasi lintas organisasi perempuan.
Menurut Sri Agustin, Forum KWT Tangsel kini melibatkan generasi muda dengan pendekatan lebih modern. Anak-anak muda tidak hanya diarahkan ke lahan pertanian, tetapi diberi peran dalam pembuatan konten digital, video kreatif, hingga desain grafis untuk branding produk KWT.
“Kami ingin anak-anak muda bisa berkontribusi sesuai passion mereka. Lewat media sosial dan konten kreatif, produk KWT bisa lebih dikenal luas serta memiliki daya jual tinggi,” jelasnya.
Selain fokus pada pangan, Forum KWT Tangsel juga konsisten mengampanyekan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Pupuk ini kemudian digunakan untuk menyuburkan tanaman baik di lahan KWT maupun pekarangan rumah warga.
“Kami ingin KWT tidak hanya jadi sentra produksi pangan, tetapi juga pusat edukasi masyarakat. Dengan mengolah sampah organik, kita bisa menciptakan lingkungan bersih sekaligus menekan biaya produksi pertanian,” tambah Sri Agustin.
_1758005554.jpg)
Forum KWT Tangsel dalam menjalankan program kerja 2025 juga bersinergi dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Tangsel, Yepi Suherman. DKP3 memberikan dukungan penuh terhadap program yang diinisiasi Forum KWT untuk memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Melalui program Gerak Tanam Serentak, Forum KWT Tangsel berharap mampu mendorong kemandirian pangan masyarakat, kreativitas dalam mengolah hasil panen, serta kepedulian lingkungan melalui praktik pertanian berkelanjutan.(*)
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 22 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu