Dony Oskaria Ditunjuk Presiden Jadi Plt Menteri BUMN

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Menteri BUMN yang juga Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menjadi Plt Menteri BUMN. Posisi Dony saat ini dinilai tepat, karena bisa mensinkronkan BUMN dengan Danantara. 

 

Penunjukan Dony sebagai Plt Menteri BUMN tertuang dalam Surat Nomor B-20/M/S/AN.00.03/09/2025. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menerangkan, keputusan ini mempertimbangkan posisi Dony sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara.

 

“Harapannya, dengan mandat sebagai pelaksana tugas, beliau dapat mempercepat proses pembenahan BUMN yang selama ini sudah berjalan melalui Danantara maupun Kementerian BUMN,” kata Prasetyo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

 

Apakah Kementerian BUMN akan dilebur dengan Danantara? Prasetyo menyatakan, saat ini belum ada kebijakan resmi. Namun, ia tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi. Saat ini, Pemerintah masih melakukan kajian dan diskusi.

 

Kalau ke arah sana, ada kemungkinan, tapi memang masih dibahas. Salah satu pertimbangannya karena pembinaan dan manajemen perbaikan BUMN yang sedang dikerjakan oleh Danantara,” ucapnya.

 

Yang jelas, kata Prasetyo, langkah Presiden menunjuk Dony adalah bentuk komitmen Pemerintah untuk menjaga keberlanjutan transformasi BUMN. “Fokus kita adalah memperkuat peran BUMN agar mampu memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional,” tambahnya.

 

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai, penunjukan Dony Oskaria sebagai Plt Menteri BUMN adalah langkah strategis. Dengan posisi Dony, pelaksanaan program Kementerian BUMN dan Danantara menjadi sinkron.

 

"Itu kerjaannya saling menyinkronkan," ucap Piter, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (19/9/2025).

 

Kepala Departemen Makroekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Muhammad Rizal Taufikurrahman menyampaikan hal serupa. Dia menilai, penunjukan Dony sebagai Plt Menteri BUMN membawa implikasi strategis bagi lanskap ekonomi-politik Indonesia.

 

"Dony berpotensi menjembatani agenda investasi Danantara agar lebih mudah masuk ke arus kebijakan BUMN," ucap Taufik. 

 

Dengan posisi Dony saat ini, kata dia, Danantara tidak lagi hanya berfungsi sebagai investment arm, tetapi bisa tampil sebagai aktor sentral dalam pengelolaan kapital negara sekaligus mitra swasta, dengan akses yang lebih luas pada aset dan proyek strategis. 

 

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, penunjukan Dony sebagai Plt Menteri BUMN memiliki sejumlah alasan. Iwan menilai, Dony memiliki pengalaman di sektor keuangan, aviasi, pariwisata, serta perannya sebagai COO Danantara menjadi modal strategis untuk mempercepat modernisasi dan meningkatkan daya saing perusahaan negara.

 

Beliau memiliki rekam jejak yang kuat, baik di perusahaan swasta maupun BUMN, dan terbukti berhasil memimpin berbagai entitas strategis. Dengan latar belakang itu, kita optimistis beliau mampu menjaga kesinambungan pembenahan dan penguatan BUMN,” ujar Iwan, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/9/2025).

 

Menurut Iwan, penunjukan Dony sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang menekankan profesionalisme, integritas, dan kesinambungan kebijakan. Dony memiliki kapasitas untuk menghubungkan kebijakan Pemerintah dengan kebutuhan industri. “Itu modal penting dalam mempercepat transformasi BUMN menjadi lebih modern, adaptif, dan kompetitif,” jelasnya.