TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Peringati World Heart Day 2025, PERKI Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Jantung

Reporter: Idral Mahdi
Editor: Redaksi
Selasa, 30 September 2025 | 07:45 WIB
Kegiatan senam dalam rangka memperingati World Heart Day 2025 atau Hari Jantung Sedunia.
Kegiatan senam dalam rangka memperingati World Heart Day 2025 atau Hari Jantung Sedunia.

PONDOK AREN-Memperingati World Heart Day 2025 atau Hari Jantung Sedunia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kesehatan jantung.

 

Data dari World Heart Federation (WHF) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular (CVD) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 20,5 juta orang meninggal akibat penyakit ini.

 

Angka tersebut meningkat sekitar 60 persen dibandingkan tahun 1990. Dari jumlah itu, sekitar 85 persen kematian disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

 

Khusus di Indonesia, beban penyakit jantung juga cukup besar. Pada tahun 2024, klaim pelayanan penyakit jantung menempati urutan pertama dengan biaya mencapai lebih dari Rp 19,25 triliun, mencakup 22,5 juta kasus.

 

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.menegaskan, pentingnya deteksi dini. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan kesehatan, terutama terkait faktor risiko penyakit jantung.

 

“Pemerintah menyediakan layanan cek kesehatan gratis di fasilitas kesehatan primer. Kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya agar tekanan darah tinggi, gula darah, atau kolesterol bisa diketahui sejak dini,” ujarnya, Minggu (28/9) usai acara di Bintaro, Pondok Aren.

 

Ketua PP PERKI, dr. Ade Meidian Ambari menekankan, bahwa masyarakat harus segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala yang berhubungan dengan jantung.

 

“Tema World Heart Day tahun ini yaitu Don’t Miss a Beat, mengingatkan kita semua untuk tidak melewatkan satu detak pun dari kesehatan jantung kita. Jangan abaikan gejala nyeri dada, sesak napas, atau kaki bengkak,” terangnya.

 

Menurut Ade, Indonesia kini telah memiliki teknologi dan sistem penanganan penyakit jantung yang diakui secara internasional melalui kerja sama dengan institusi kesehatan di Amerika, Eropa, dan Asia.

 

“PERKI berkomitmen memperkuat tata laksana STEMI atau serangan jantung akut agar pasien mendapatkan penanganan cepat dan tepat,” tambahnya.

 

Ade mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat. Pendeteksian rutin, pengendalian hipertensi, kolesterol, diabetes, serta mengurangi kebiasaan merokok, obesitas, dan kurang aktivitas fisik menjadi langkah kunci.

 

Selain itu, pelatihan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau resusitasi jantung paru juga dinilai penting sebagai upaya penyelamatan ketika terjadi henti jantung mendadak.

 

Sebagai bentuk edukasi masyarakat, seluruh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang tergabung dalam PERKI serentak menggelar berbagai kegiatan sepanjang bulan September 2025.

 

“Kami mengajak masyarakat, tenaga kesehatan, komunitas olahraga, institusi pendidikan, hingga pemangku kebijakan untuk bersama-sama menekan angka kematian akibat penyakit jantung. Cegah dengan deteksi dini, kendalikan faktor risiko, dan selamatkan nyawa dengan CPR cepat dan tepat,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit