Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Wapada Penyakit Bronkopneumonia

TANGERANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit bronkopneumonia. Pasalnya, salah satu infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru atau saluran napas kecil (bronkiolus dan alveolus).
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni mengatakan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama bayi, balita, anak-anak hingga lansia, karena daya tahan tubuh mereka cenderung lebih lemah.
Bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, jamur, maupun bakteri yang menular melalui udara (percikan batuk atau bersin) dan permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih menjadi langkah penting dalam pencegahannya.
“Bronkopneumonia bisa berkembang cepat jika tidak dikenali sejak dini. Masyarakat perlu waspada terutama pada anak-anak dan lansia, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala,” ucap Dini, Selasa (21/10).
Ia menuturkan, gejala bronkopneumonia yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi di atas 38°C, badan menggigil, detak jantung cepat, batuk kering atau berdahak, sesak napas dan napas cepat.
Gejala lain yang juga dapat muncul yaitu sakit kepala, nyeri dada, hilang nafsu makan, mual, muntah hingga diare dan dehidrasi. Pada bayi, dapat terlihat tarikan dinding dada saat bernapas.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya bronkopneumonia antara lain, kurang asupan gizi, terutama pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Lalu lingkungan tidak bersih dan sehat, paparan asap rokok atau polusi udara di dalam maupun luar rumah.
Berikutnya, imunisasi tidak lengkap, rumah padat penduduk, ventilasi yang buruk serta kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun. Penyakit lain seperti campak atau HIV juga dapat memperparah risiko infeksi.
Langkah penanganan dan pencegahan apabila seseorang mengalami gejala ringan bronkopneumonia, dapat dilakukan perawatan awal di rumah dengan memberikan obat sesuai gejala (obat demam atau pereda batuk), konsumsi vitamin dan oralit, istirahat cukup, banyak minum air putih serta menjaga kebersihan dan menghindari asap rokok di sekitar rumah.
Namun, jika gejala semakin berat atau tidak kunjung membaik, masyarakat diminta segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas, klinik atau rumah sakit agar mendapat penanganan medis yang tepat.
“Kunci utamanya adalah deteksi dini dan pencegahan. Dengan perilaku hidup bersih, pemberian gizi seimbang, serta imunisasi lengkap, bronkopneumonia dapat dicegah,” katanya.
“Pemerintah Kota Tangerang juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai panduan dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala,” tutupnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu