TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Hujan Es di Tangerang Selatan

Reporter & Editor : AY
Sabtu, 01 November 2025 | 17:46 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

SERPONG — Fenomena hujan es yang mengejutkan warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Jumat (31/10/2025) akhirnya mendapat penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut BMKG, hujan es tersebut disebabkan oleh pembentukan awan Cumulonimbus (CB) yang tumbuh sangat kuat di atmosfer.

 

“Kejadian hujan es seperti hari ini kerap muncul pada masa peralihan musim maupun di awal musim hujan. Hujan es merupakan salah satu bentuk bencana hidrometeorologis yang muncul akibat perkembangan awan cumulonimbus,” ujar Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto, saat dikonfirmasi.

 

Hartanto menjelaskan, awan cumulonimbus merupakan awan tebal berwarna hitam yang menjulang tinggi akibat pengangkatan massa udara ke lapisan atas atmosfer. Di dalam awan ini terjadi arus udara naik dan turun yang sangat kuat. Kondisi tersebut menyebabkan butiran air membeku menjadi es sebelum akhirnya jatuh ke permukaan bumi bersama air hujan.

 

Lebih lanjut, Hartanto menyebut, hujan es yang melanda Tangsel pada Jumat siang hingga sore dipicu oleh nilai Dipole Mode Indeks (DMI) negatif, yang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten.

 

“Suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Banten meningkatkan penguapan dan kelembapan udara. Ditambah dengan aktivitas atmosfer berfrekuensi rendah dan kondisi udara yang sangat labil, hal itu mendorong terbentuknya awan hujan yang intens,” paparnya.

 

Saat ini, sebagian besar wilayah Banten telah memasuki musim hujan, termasuk Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang bagian selatan, Kabupaten Serang bagian selatan, Kota Serang bagian selatan, Kabupaten Pandeglang, dan sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak.

 

Tangsel dan Lebak sendiri menjadi daerah yang paling awal memasuki musim hujan dibanding wilayah lainnya.

 

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologis seperti genangan air, banjir, tanah longsor, hujan lebat disertai kilat, angin kencang, hingga hujan es.

 

Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diimbau segera berlindung di dalam ruangan saat hujan lebat turun dari awan gelap yang disertai angin kencang atau butiran es. Hindari berteduh di bawah pohon serta kurangi penggunaan peralatan elektronik selama hujan berlangsung.

 

“Waspadai perubahan cuaca yang bisa terjadi secara tiba-tiba seperti hujan lebat, petir, angin kencang, maupun hujan es. Selalu pantau informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini resmi dari BMKG melalui laman bbmkg2.bmkg.go.id, akun media sosial @bmkgwilayah2, serta aplikasi InfoBMKG,” tutup Hartanto.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit