Tanggap Bencana, RANITA UIN Jakarta Bantu Pencarian Korban Hanyut & Longsor di Bogor
BOGOR, Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bogor pada Selasa (11/10/2022) lalu, menyebabkan sebagian wilayah diterjang bencana. Mulai dari banjir, hingga tanah longsor.
Bencana alam tersebut pun turut mengakibatkan adanya korban jiwa dan kerugian bagi para warga yang terdampak.
Hal tersebutlah yang membuat UKM RANITA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta segera terjun ke lokasi bencana.
Sebanyak enam mahasiswa didelegasikan sebagai tim evakuasi dan assessment. Mereka, di antaranya Yasir Fuady mahasiswa FDIKOM, Rachmad Firmansyah mahasiswa FDIKOM, Siti Robiatul Adawiyah mahasiswi FAH, Nuriya Azizah Putriany mahasiswa FU, Sofiyah mahasiswi FITK, Muhammad Imam Prakoso mahasiswa FKIK, dan Mulyati mahasiswi FITK.
Delegasi struktur tim evaluasi tersebut dibuat sebagai respon pencarian korban hanyut di Dadali, Kota Bogor serta evakuasi korban bencana longsor di Kepahitan, Bogor Tengah.
Ketua Umum RANITA, Ammar Abdul menjelaskan, respon cepat terhadap musibah yang terjadi ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan.
"Respon cepat kami terhadap bencana merupakan pengejawantahan misi kemanusiaan, yaitu ikut terlibat dan berperan aktif serta bekerjasama dalam proses evakuasi dan penanggulangan bencana di Bogor," ujarnya.
Ketua Posko, Erlin Annisa Yusrin juga menjelaskan bahwa urgensi dari respon cepat bencana pada dua titik di Bogor ini.
"Yaitu lokasi bencana terjangkau oleh RANITA UIN sehingga kami bisa mendelegasikan personil secara taktis,” tuturnya.
Salah satu tim di lapangan, Rachmad Firmansyah mengatakan, di lokasi bencana dayung patah telah melakukan penelusuran aliran sungai dari titik Batu Kasur sampai pertigaan Ciliwung sekitar 800 meter, sampai saat ini telah ditemukan 3 korban jiwa di aliran curug, dan 1 korban lagi belum ditemukan.
“Hari ini dilakukan pencarian hari ke-2 menggunakan alat berat karena, diduga korban berada di longsoran dekat tebing di lokasi kejadian. Saat ini tim dibagi menjadi dua bagian , satu tim melakukan evakuasi di daerah longsor dan ada juga yang melakukan pencarian menggunakan perahu," katanya.
Sejauh ini, kata dia, terdapat puluhan korban luka-luka dan 4 korban jiwa.
“Korban terdampak 20 orang luka-luka, 4 jiwa selamat dievakuasi, 1 jiwa meninggal dunia, dan 3 jiwa dalam pencarian,” tambahnya.
Selain itu, dari hasil lanjutan assessment tim lapangan RANITA UIN mengidentifikasi bahwa kebutuhan mendesak warga RT. 05 dan RT. 03 Kepatihan adalah obat batuk dan air bersih karena saluran air (paralon) warga tersumbat, dan sumber air swadaya mereka tertimbun longsor.
Kami mengajak seluruh masyarakat umum untuk aktif terlibat merespon bencana di wilayah Indonesia melalui dukungan dan doa bersama.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu