Pantau Progres Pembangunan SMPN 18 dan 20, Pilar Optimistis Bisa Digunakan pada 2026
⁰PAMULANG—Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan memantau langsung progres pembangunan SMP Negeri 18 di Pondok Benda, Pamulang, dan SMP Negeri 20 di Bakti Jaya, Setu. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur sekolah agar dapat segera dimanfaatkan pada tahun 2026.
Pilar mengatakan, keberadaan dua SMP negeri tersebut sangat dinantikan. Mengingat selama proses pembangunan para siswa harus menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah lain. Kondisi tersebut dinilai kurang ideal dari sisi kenyamanan maupun efektivitas pembelajaran.
“Saya meninjau dua SMP negeri di wilayah Setu dan Pamulang, yaitu SMP Negeri 18 dan SMP Negeri 20. Kita berharap di tahun 2026 sekolah-sekolah ini sudah bisa digunakan, sehingga anak-anak dapat kembali belajar di sekolah asalnya,” ujar Pilar.
Berdasarkan hasil pemantauan bersama dinas terkait, progres pembangunan kedua sekolah tersebut sudah mendekati rampung. Pilar menyebut, pekerjaan konstruksi kini tinggal pada tahap penyelesaian akhir.
“Untuk SMPN 20 progresnya sudah sekitar 96 persen, sementara SMPN 18 kurang lebih 90 persen. Artinya ini tinggal finishing, perapihan, dan pematangan saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, sarana dan prasarana utama di kedua sekolah tersebut telah disiapkan dengan cukup lengkap. Mulai dari ruang kelas, laboratorium, ruang guru, hingga ruang-ruang penunjang lainnya, telah dirancang untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara optimal.
“Saya melihat fungsi ruang kelas, laboratorium, ruang guru, dan lainnya sudah lengkap. Mudah-mudahan bisa segera dimanfaatkan untuk anak-anak kita,” katanya.
Pilar juga menyampaikan, bangunan SMPN 18 dan SMPN 20 ditargetkan sudah bisa digunakan pada Januari atau Februari 2026. Dengan progres pembangunan yang sudah tinggi, ia optimistis penyelesaian dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Selain bangunan utama, Pilar turut memberikan perhatian pada penataan lingkungan sekolah. Ia meminta agar disiapkan ruang terbuka hijau, taman, serta area resapan air sebagai bagian dari ketentuan pembangunan dan upaya menjaga lingkungan.
“Terkait lahan hijau, sudah diatur dan diskemakan. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebagai area resapan air,” ujarnya.
Terkait aksesibilitas, Pilar menjelaskan bahwa ke depan Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan mengembangkan konsep pembangunan sekolah bertingkat hingga empat lantai yang dilengkapi lift. Konsep tersebut telah mendapat persetujuan Wali Kota Tangsel dan direncanakan mulai diterapkan pada pembangunan sekolah-sekolah berikutnya pada 2026.
“Untuk saat ini yang terpenting adalah aksesibilitas. Jika ada anak-anak dengan kebutuhan khusus, maka seluruh aktivitasnya dimaksimalkan di lantai satu,” jelasnya.
Pilar menegaskan, pembangunan SMPN 18 dan SMPN 20 Kota Tangsel ini merupakan pembangunan baru secara menyeluruh, bukan revitalisasi.
Bangunan lama dibongkar dan dibangun kembali dari awal, sehingga selama proses pembangunan para siswa harus dipindahkan sementara ke sekolah lain.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030, Pemkot Tangsel menargetkan pembangunan tujuh SMP negeri dengan konsep tiga hingga empat lantai untuk menjawab kebutuhan pendidikan yang terus meningkat. Di sisi lain, kerja sama dengan sekolah swasta serta program beasiswa tetap berjalan guna memastikan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat.
Setelah pembangunan rampung, kedua sekolah tersebut juga akan memasuki masa pemeliharaan dengan masa retensi selama enam bulan sebelum digunakan secara penuh.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu



