5.000 Nelayan Di Pandeglang Hentikan Aktivitas Melaut
PANDEGLANG - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang, membuat 5.000 nelayan menghentikan aktivitas melaut. Kondisi ini telah berlangsung sekitar dua pekan, dan berdampak pada pendapatan nelayan.
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pandeglang, Encep Wa’as mengungkapkan, tingginya gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 hingga 3 meter di wilayah perairan laut Kecamatan Panimbang, tengah menyulitkan kapal nelayan untuk melaut maupun bersandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang.
“Cuaca buruk membuat nelayan tidak berani melaut karena risiko keselamatan yang tinggi. Sekarang aktivitas nelayan lumpuh, tidak bisa melaut. Gelombang tinggi, bisa sampai 2–3 meter,” kata Encep saat dihubungi via panggilan WhatsApp (WA), Rabu (17/12).
Dia memaparkan, sekitar 5.000 nelayan di Kabupaten Pandeglang terdampak langsung kondisi tersebut. Dari total sekitar 10.000 nelayan, sebagian besar terpaksa menganggur karena tidak memiliki mata pencaharian alternatif.
“Kerugian jelas besar, nelayan kehilangan penghasilan. Dampaknya juga ke pasokan ikan, karena kalau tidak melaut, ikan harus didatangkan dari luar daerah,” katanya.
Begitu juga nelayan di wilayah Kecamatan Sumur, Ruyadinata mengaku, sudah lama tak melakukan aktivitas melaut akibat cuaca ekstrem. “Nggak bisa melaut karena cuaca ekstrem,” kata Ruyadinata.
Ia mengatakan, selama cuaca ekstrem, penghasilan nelayan terhenti sehingga menyulitkan pemenuhan kebutuhan keluarga. “Dampaknya susah buat menutupi kebutuhan sehari-hari,” keluhnya.
Jika cuaca ekstrem berlangsung lebih lama katanya, nelayan kemungkinan tetap akan melaut meski berisiko. “Bisa maksa kelaut,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Uun Junandar, membenarkan, kondisi tersebut. Ia menyebut banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca ekstrem. “Iya benar banyak nelayan yang nggak melaut karena cuaca lagi ekstrem,” katanya.
Sebagai bentuk perhatian, pemerintah telah menyalurkan bantuan beras kepada nelayan terdampak. “Upaya-upayanya kemarin kami sudah bagikan bantuan dari provinsi Banten berupa beras 10 kilogram untuk nelayan,” ungkapnya.
Meski demikian, Uun mengakui bantuan belum menjangkau seluruh nelayan. “Memang belum tercover semua karena kita kan dapat bantuannya nggak semua dari provinsi juga. Cuman Kabupaten Pandeglang yang paling besar,” klaimnya.
Ia mengimbau nelayan agar mengutamakan keselamatan dengan tidak melaut saat cuaca ekstrem. “Untuk surat imbauan nanti kita buatkan di medsos dan kita bagikan juga ke tiap-tiap TPI surat imbaunya,” tandasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 11 jam yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu


