TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers
Perempuan Bersenjata Terobos Istana

Menko Polhukam: Akar Radikalisme Tak Mau Menerima Kesepakatan Bernegara

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 09:41 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD pada acara kuliah umum di Universitas Jember, Jawa Timur. (Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD pada acara kuliah umum di Universitas Jember, Jawa Timur. (Ist)

JAWA TIMUR - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, perempuan bercadar membawa senjata berupa pistol FN dan kitab suci yang mencoba menerobos Istana Negara bukti bahwa radikalisme di Indonesia masih eksis.

"Masih ada radikalisme di Indonesia. Akarnya ketidakmauan menerima kesepakatan hidup bernegara," kata Mahfud usai kuliah umum di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat (28/10).

Menurutnya, radikalisme memiliki bentuk yang beragam. Dari mulai mencibir orang yang berbeda, menyusup ke kurikulum dan lembaga pendidikan, hingga melakukan tindakan kekerasan seperti mengancam, mengebom, dan kekerasan lainnya.

Kejadian tersebut merupakan bukti radikalisme dengan berbagai ancamannya masih harus diwaspadai, meskipun itu kecil," katanya lagi.

Dikatakan Mahfud, radikalisme diartikan sebagai sikap dan sebuah paham bahwa yang benar hanya ideologinya sendiri. Selain itu, apa yang sudah disepakati harus dibongkar dengan berbagai cara.

Selanjutnya, lanjut Mahfud MD, untuk memberantas tumbuhnya radikalisme di kalangan generasi muda, harus dimulai dari lembaga pendidikan.

"Negara itu adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dapat memberikan kita kesempatan untuk maju seperti saat ini," katanya.

Mahfud menegaskan, Pancasila adalah kesepakatan bersama. Karena dalam bahasa agama, Pancasila adalah janji suci dan nilai instrumentalnya, aktualisasinya bisa dilakukan dengan apa pun seperti di media sosial.

"Untuk itu, lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi bertugas menguatkan Pancasila sebagai nilai dasar," ujarnya.

Diketahui, pada rangkaian kunjungannya ke Universitas Jember, Mahfud menjadi imam dan khatib Salat Jumat di Masjid Al-Hikmah.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

Selanjutnya Mahfud rencananya bakal menghadiri pengukuhan Guru Besar Prof. Bayu Dwi Anggono dan Prof Sri Hernawati, di Auditorium Unej, Sabtu (29/10) pagi. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit