Jokowi Tegaskan 6 Hal Penting Soal Myanmar, Salah Satunya Hentikan Kekerasan

KAMBOJA - Presiden Jokowi menegaskan enam hal penting terkait isu Myanmar, dalam sesi retreat KTT ASEAN Ke-41.
Secara khusus, sesi itu membahas implementasi 5-Point Consensus (5PC) di negara yang dulunya bernama Burma.
"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Jokowi di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11).
Kedua, mempertegas seruan penghentian kekerasan. Demi menciptakan situasi kondusif di Myanmar.
Ketiga, mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre, untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan.
"Saat ini, bantuan kemanusiaan untuk mendukung life-sustaining sangat penting artinya," ujar Jokowi.
Keempat, keputusan non-political representation dari Myanmar, juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.
“Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, ASEAN dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC,” ucap Presiden.
Keenam, untuk menghormati prinsip non-interference ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.
“Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya,” tegas Jokowi, yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sumber berita rm.id :
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 4 jam yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu