Pelatih Prancis Siapkan Taktik Redam Messi
QATAR - Timnas Prancis berambisi meraih trofi Piala Dunia ketiga, setelah lolos ke babak final menaklukkan Maroko 2-0 di semifinal, dini hari kemarin. Tim Ayam Jantan akan ditantang Timnas Argentina di partai pamungkas di Stadion Lusail, Qatar, hari Minggu (18/12).
Pelatih Prancis, Didier Deschamps mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk membendung Lionel Messi yang tengah dalam performa apik.
“Dia (Messi) terlihat dalam kondisi sangat baik dan tentu saja dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia jadi kami akan mencoba melawan ancaman dari Messi sekuat mungkin. Sama seperti Argentina yang akan mencoba menghentikan beberapa pemain saya,” kata Deschamps.
Di final nanti, Prancis membawa ambisi mempertahankan trofi edisi 2018 untuk meraih gelar secara back-to-back. Final ini akan menjadi yang keempat bagi Prancis dalam tujuh edisi terakhir.
Dalam sejarahnya, hanya dua tim yang mampu mempertahankan gelar Piala Dunia dan terakhir kali ditorehkan oleh Brasil 60 tahun silam. Deschamps kini memburu trofi ketiga untuk Prancis setelah dua gelar pada 2018 dan 1998.
Pada edisi 1998, ia merengkuh trofi sebagai pemain dan empat lalu lalu sebagai pelatih. Tak ayal, Les Bleus sebenarnya tidak pernah juara di Piala Dunia tanpa kehadiran sosok Deschamps.
“Kami membutuhkan perpaduan antara kualitas, pengalaman, dan semangat tim, dan dalam masa-masa sulit kami harus menggali lebih dalam, tetapi saya benar-benar puas dan bangga dengan para pemain saya,” ujar pelatih berusia 54 tahun itu.
Selain itu, Deschamps mewaspadai misi balas dendam Argentina ketika kalah saat kedua tim bertemu di babak 16 besar Piala Dunia Rusia, empat tahun lalu.
“Messi tampil gemilang sejak awal turnamen. Empat tahun lalu semuanya berbeda. Dia bermain sebagai penyerang tengah, sedangkan sekarang dia bermain sebagai penyerang kedua atau tepat di belakang striker,” katanya.
Laga final nanti akan menjadi pertarungan dua ikon masing-masing tim yang sama-sama menjadi andalan di Paris Saint-Germain. Messi dan Kylian Mbappe menjadi kandidat terdepan untuk perebutan gelar sepatu emas alias pencetak gol terbanyak. Keduanya masing-masing sudah mencetak lima gol.
Hanya saja, Messi memimpin dengan jumlah assist yang lebih banyak. Olivier Giroud di kubu Prancis dan Julian Alvarez di kubu La Albiceleste masing-masing juga sudah mencetak empat gol.
Saat melawan Maroko, Deschamps menunjukkan karakter ketenangan sang juara bertahan meski terus digempur serangan skuad Singa Atlas – julukan Maroko. Dua gol kemenangan Prancis ditorehkan Theo Hernandez saat pertandingan berjalan lima menit dan Kolo Muani di menit ke-79.
Pelatih Maroko, Walid Regragui menegaskan salut pada usaha tim asuhannya.
“Kami kan memberikan segalanya, itu yang paling penting. Para pemain berjuang sampai menit terakhir,” kata Regragui.
Sepanjang pertandingan, Maroko bukan tim dengan tipe penguasaan bola namun melawan Prancis mereka justru menguasai 51 persen.
“Kami mengatakan bahwa jika mereka memberi kami bola, kami akan mengambilnya. Kami melakukan itu tetapi kami membuat terlalu banyak kesalahan teknis di babak pertama,” ujar Regragui. rm.id
Nasional | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 21 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu