TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Innalillahi, Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 1.000 Orang, WNI Selamat

Oleh: MEL/AY
Kamis, 23 Juni 2022 | 07:22 WIB
Bangunan rubuh akibat gempa berkekuatan 6.1 yang melanda Afghanistan dan Pakistan. (Ist)
Bangunan rubuh akibat gempa berkekuatan 6.1 yang melanda Afghanistan dan Pakistan. (Ist)

AFGHANISTAN - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Afghanistan, Rabu (22/6).

Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha mengatakan, saat terjadi gempa, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul langsung melakukan komunikasi dengan simpul WNI di Afghanistan.

Dari komunikasi tersebut kata Judha, tak terdapat informasi terkait WNI yang menjadi korban gempa. "Tidak terdapat informasi adanya korban WNI," ujar Judha dalam pesan singkatnya.

Gempa bumi dahsyat di Provinsi Paktika, Afghanistan terjadi sekitar pukul 01.24 waktu setempat. Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu , gempa bumi M 6,1 itu mengguncang bagian padat penduduk Afghanistan dan Pakistan.

USGS menyebut gempa bumi itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota Khost di Afghanistan tenggara pada kedalaman 51 km. Gempa tersebut merupakan yang terdahsyat dalam 20 tahun terakhir.

Guncangan gempa ini dirasakan hingga jarak 500km dari pusat gempa, menurut European Mediterranean Seismological Centre, seperti dikutip Reuters. Para saksi mata menyebut, guncangan gempa itu dirasakan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, serta Ibu Kota Pakistan, Islamabad.

Kepala Penerangan Provinsi Paktika, Mohammad Amin Hazifi, mengatakan kepada BBC bahwa sejauh ini korban meninggal dunia mencapai 1.000 orang dan lebih dari 1.500 warga terluka.

Adapun Kepala Dinas Kesehatan, Hikmatullah Esmat mengatakan bahwa jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah sebab rumah-rumah penduduk terbuat dari lumpur.

"Rumah-rumah runtuh. Di Afghanistan tidak ada bangunan dari beton. Mayoritas korban terluka karena tertimpa rumah. Jumlah korban meninggal dunia dan terluka terus bertambah," katanya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo