TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pihak PDAM Aetra Tangerang Perkirakan Air Mati Selama 1 - 2 Hari

Laporan: Siti Humaeroh
Kamis, 23 Juni 2022 | 18:55 WIB
Ilustrasi Krisis Air. (ist)
Ilustrasi Krisis Air. (ist)

TANGERANG - Keruhnya air Sungai Cisadane saat ini berimbas terhadap pasokan supply air yang diterima oleh masyarakat. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan, masyarakat yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari sumber PDAM akan kekurangan supply air hingga mengalami air tidak mengalir.

PT Aetra Tangerang yang menjadi pemasok sumber air bersih di Kota Tangerang memperkirakan bahwa lama atau tidaknya supply air normal tergantung dengan kondisi sungai Cisadane yang menjadi sumber utama air baku.

“Hal tersebut tergantung dari kondisi sungai Cisadane, kalau kualitas air baku telah pulih, maka suply air secara bertahap akan menyusul normal,” tutur  Bayu Suryantomo, Media Relation PT Aetra Kota Tangerang kepada Jurnalis, Kamis, (23/6/2022).

Meski demikian, Bayu memperkirakan air yang mati di tempat tinggal masyarakat akan berlangsung selama satu hingga dua hari sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya.

“Sudah terjadi beberapa kali, biasanya 1-2 hari saja,” lanjutnya.

Diketahui sebelumnya, krisis air di wilayah Tangerang salah satunya BSD sempat viral di media sosial dalam cuitan Twitter. Beberapa warganet ramai-ramai mengeluhkan terkait supply air yang berkurang dari pihak PDAM Tangerang.

Seperti cuitan Twitter dari salah satu warga BSD berinisial A yang menyampaikan bahwa air di wilayah tempat tinggalnya mati.

“Iya betul (air mati), di rumah saya mati dari jam 09.00 WIB,” tuturnya dalam keterangan sebelumnya.

Tidak hanya A, banyak masyrakat yang mengeluhkan kurangnya pasokan supply air ke wilayah tempat tinggalnya saat ini. Sehingga hal itu dapat menganggu aktivitas masyarakat yang membutuhkan air sebagai material untuk menunjang kegiatan.

Walau begitu, pihak Aetra menuturkan bahwa resiko komplain dari masyarakat tetap ada, sebab mereka juga perlu supply air 24 jam tanpa henti. Akan tetapi, pihaknya akan tetap berupaya untuk mengoptimalkan kembali supply air ketika kondisi air baku sudah mulai normal kembali.

“Resiko tetap ada, pelanggan kan memang harapannya supply air terus-menerus 24 jam tanpa henti, tapi ini memang di luar kuasa kami yang terkait kualitas air baku, kualitas di sungai Cisadane, tapi kami berupaya memberikan pelayanan yang maksimal untuk pelanggan tergantung bagaimana kondisinya kita upayakan agar pelayanan kepada pelanggan itu tetap berjalan seoptimal mungkin,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo