Mainan Lato-Lato, Apa Manfaatnya Buat Anak?

JAKARTA - Permainan lato-lato kini ngehits di tengah masyarakat. Terutama, setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden Jokowi turut memainkannya.
Lato-lato yang di era 1990-an dikenal dengan nama-nama nok-nok, terdiri dari dua bandulan berat yang terbuat dari plastik. Digantung menyambung dengan tali, sepanjang kira-kira satu meter.
Lato-lato dimainkan dengan cara ke atas dan ke bawah, saling membentur dengan sangat kuat, hingga menimbulkan suara "klak" yang keras.
Dengan latihan yang cukup, seseorang dapat membuat bola berayun sehingga saling bertabrakan. Tak hanya di atas, tetapi juga di bawah tangan.
Lewat akun Instagram Primaku - pelopor aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia yang berpartner resmi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) -, dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A mengatakan, permainan ini punya manfaat yang cukup baik untuk anak-anak. Karena dapat melatih fokus dalam berpikir.
"Permainan ini membutuhkan konsentrasi mata-tangan yang baik. Agar kedua bola bisa terus beradu. Semakin lama permainan lato-lato berlangsung, kedua bola akan lebih cepat beradu. Sehingga, anak perlu lebih fokus dan konsentrasi," jelas dr. Dini.
Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.
Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.
"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.
Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.
Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.
"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.
"Permainan lato-lato memang bermanfaat bagi anak. Tapi sebaiknya, anak tidak dibiarkan bermain lato-lato sepanjang hari. Anak tetap harus melakukan aktivitas fisik, agar tetap bergerak," tandasnya. rm.id
Olahraga | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu