Tawuran Kelompok Babakan Pocis Dengan Kelompok Pengasinan
Satu Nyawa Melayang, Dua Kritis
SETU - Entah apa yang ada di benak sekelompok remaja ini.Di Bulan Puasa, mereka malah tawuran. Satu meninggal dunia setelah kelompok remaja dari Babakan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saling serang dengan remaja dari Kampung Pakis, Pengasinan dan Rawa Kalong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Sabtu (8/4) dini hari.
Peristiwa itu bermula ketika DR (19) bersama rekan-rekannya yang merupakan warga Babakan Pocis mendatangi Kampung Pakis untuk melakukan penyerangan. Rupanya, kelompok remaja dari Kampung Pakis sudah bersiap menunggu kedatangan DR dan kawan-kawannya.
Bentrokan pun tak terelakan. Para remaja itu saling serang dengan menggunakan senjata tajam. DR yang tertinggal dari rekan-rekannya yang kabur menggunakan sepeda motor, jadi bulan-bulanan remaja Kampung Pakis.
DR bersimbah darah akibat luka bacokan di punggungnya. Dua orang lainnya kritis. DR sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Hermina Serpong.
Tapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan dua remaja lainnya kritis dan masih dalam perawatan di RSU Kota Tangsel, di Pamulang. Satu di antaranya yakni, ABN yang jari kaki kirinya terputus disabet senjata tajam.
Ketua RT 01/01 Babakan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Makmun sudah mendengar kabar warganya ada yang menjadi korban aksi tawuran sekitar pukul 01.30 WIB pada Sabtu (8/4).
“Yang meninggal kena di punggung belakang,” ujarnya.
Menurut Makmun, DR (19) bersama teman-temannya mencoba menyerang remaja Kampung Pakis Pengasinan dan Rawa Kalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Ternyata, di depan Perumahan Bukit Dago, mereka sudah ditunggu lawan berseterunya. Aksi bentrokan pun terjadi.
“Korban ketinggalan. Kan teman-temannya pada naik motor,” jelasnya.
Lurah Bakti Jaya, Fiqri Yanuardi Putra menyatakan, pihaknya telah bertemu dengan pimpinan wilayah Rawa Kalong. Menurut Fiqri, keluarga korban menuntut proses hukum tetap berjalan.
"Korban ini ditinggal teman-temannya. Sempat dibawa ke RS Hermina dan akhirnya meninggal,” jelasnya.
Fiqri mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri.
“Yang penting jaga kondusivitas wilayah, dan saya meminta kepada warga untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Serahkan masalah ini kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 17 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu