TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jadi Sosok Pertama Disebut Cawapres Pendamping Ganjar

M. Qodari: Kode Keras Dukungan Jokowi Untuk Erick Thohir

Laporan: AY
Minggu, 23 April 2023 | 05:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari merespon pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membeberkan beberapa nama tokoh politik potensial untuk mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai Bakal Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024 mendatang.

Menariknya, kata Qodari, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut pertama kali oleh Jokowi sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

"Analisis saya bahwa nama Erick Thohir disebut pertama sebagai kode keras dari Jokowi untuk cawapres GP (Ganjar Pranowo)," kata Qodari dalam keterangannya, Sabtu (22/4).

Dikatakan Qodari, terdapat dua variabel yang menjadi landasan dalam memutuskan siapa yang paling potensial sebagai calon wakil presiden. Yakni, pertama variabel kuantitatif, dan kedua variabel kualitatif.11

Dia merinci, pertama, variabel kuantitatif. Sama halnya dengan calon presiden, Qodari melihat dalam memilih calon wakil presiden ditentukan dengan elektabilitas. Sebab, hal itu akan menjadi pertimbangan partai politik dalam memberikan dukungan.

"Menurut saya, yang penting itu tiga besar tentu kalau nomor satu akan lebih menarik tetapi sejauh ini tiga besar maka dia akan menjadi figur yang potensial untuk menjadi untuk dipertimbangkan oleh calon presiden ya karena dia punya elektabilitas pada titik itu yang juga akan menentukan adalah variabel kualitatif," ungkapnya.

Kedua, variabel kualitatif. Qodari menyebut hal ini berkaitan dengan tiga variabel pendukung, yakni dukungan partai politik, basis massa organisasi dan yang selanjutnya adalah logistik atau sumber daya.

"Nah calon wakil presiden yang punya tiga variabel ini menurut saya akan sangat-sangat menarik bagi calon presiden apalagi kalau dia punya elektabilitas," terang Qodari.

Qodari mengatakan, dari tiga nama calon presiden (capres) papan atas yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan membutuhkan sosok cawapres yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

Terutama, dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang diyakini dapat memberikan kontribusi kemenangan pada pertarungan pilpres 2024.

"Kalau PDI perjuangan hampir pasti mencari figur dengan latar belakang dari NU karena apa? PDI Perjuangan ini nasionalis secara ideologi dan secara elektoral mereka tertarik ingin gabung dengan Islam tradisional yang manifestasinya di masyarakat itu adalah NU," jelas Qodari.

Menurut Qodari, ada lima tokoh NU yang memiliki kriteria tersebut yaitu, Mahfud MD, Erick Thohir yang juga keluarga besar Ansor/Banser dan ketua Harlah satu abad NU, Khofifah Gubernur Jawa Timur dan Muslimat NU, Muhaimin Iskandar dari PKB dan terakhir Ma'ruf Amin.

Qodari membandingkan lima tokoh berlatar belakang NU yang punya dari sisi elektabilitas, dukungan partai, dukungan basis massa organisasi dan logistik atau sumber daya.

"Oke sama-sama dari Nahdlatul Ulama, tetapi bagaimana elektabilitasnya, boleh jadi dia Nahdlatul Ulama, tetapi elektabilitasnya barangkali kecil. Tentu yang elektabilitasnya tinggi akan lebih menarik,” ucapnya

“Atau yang kedua bicara dukungan partai politik sekarang misalnya Pak Mahfud partai politiknya apa ada nggak? kalau nggak ada tentu kurang menarik apalagi misal nya kaya Gerindra atau Golkar meskipun elektabilitas menarik tetapi kalau tidak ada kursi partai kan nggak bisa maju,” imbuhnya.

Kemudian dari sisi logistik, Qodari mengatakan saat ini, cawapres yang paling kuat secara logistik hanya ada dua nama antara Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Namun, Sandiaga Uno dinilai bukan representasi dari keluarga besar NU.

"Erick akan lebih menarik dibandingkan dengan Sandiaga Uno, atau misalnya Khofifah dengan Mahfud, punya kaki di NU nggak? Punya. Punya elektabilitas nggak? Punya. Tapi punya logistik nggak? Mungkin kalah dengan Erick Thohir,” paparnya.

Dijelaskan Qodari, syarat menjadi cawapres pada 2024 ini menjadi lebih berat dan menurutnya yang cawapres yang paling lengkap memenuhi kriteria itu adalah sosok Erick Thohir.

“Jadi menurut saya variabel elektabilitas, dukungan partai politik dan logistik, ini nanti yang akan menjadi penentu siapa calon wakil presiden yang paling menarik bagi calon presiden yang akan bertarung di 2024," urai Qodari.

"Nah cawapres paling potensial itu adalah yang paling lengkap yang punya semua variabel, saya melihat kecenderungan nama-nama calon wakil presiden itu mengerucut pada sosok Erick Thohir,” imbuh Qodari.

Qodari menilai, Erick Thohir menjadi calon wakil presiden yang cukup potensial, baik dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo, hal itu tergantung dari endorse atau dukungan dari Presiden Jokowi.

"Selain elektabilitas, dukungan partai dan kapasitas logistik, endorsement atau dukungan Jokowi jadi variabel penting dalam penentuan cawapres, khususnya untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto," tutup Qodari.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan beberapa nama yang dinilainya cocok mendampingi Ganjar. Nama Erick Thohir disebut pertama.

Yang cocok banyak. Ada Pak ET (Erick Thohir), ada Pak Sandiaga, kan banyak kan. Ada Pak Mahfud. Ada Pak Ridwan Kamil," kata Jokowi, saat memberikan keterangan pers usai shalat Idul Fitri di Masjid Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4).

"Banyak, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga. Banyak, termasuk Pak Prabowo," imbuhnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo