Ditolak PPP, Saandi Coba Rayu PKS
JAKARTA - Setelah hengkang dari Partai Gerindra, nasib Sandiaga Uno di dunia politik makin terkatung-katung. PPP yang dulu pernah didekatinya, ternyata menolak Sandi. Kini, demi mencari peruntungan lain, Sandi nyoba rayu PKS yang bersama NasDem-Demokrat telah mengusung Anies Baswedan. Sayang di koalisi ini Sandi juga ditolak Demokrat. Ditolak sana-sini, Sandi sudah nggak laku.
Untuk diketahui, Sandi resmi hengkang dari Gerindra pada Lebaran Idul Fitri lalu. Pengunduran diri Sandi itu diduga berkaitan dengan kedekatannya dengan PPP. Sandi ngarep betul diusung sebagai cawapres bila nanti bergabung dengan PPP.
Sayangnya, setelah resmi keluar dari Gerindra, Sandi hingga kini tak kunjung berlabuh ke PPP. Belakangan malah terungkap kalau PPP tak mengusulkan nama Sandi sebagai kandidat cawapresnya Ganjar.
Melihat peluangnya kecil dengan Ganjar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini langsung mepet ke PKS. Bahkan, eks Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tak ragu menyampaikan puja-puji kepada PKS. Katanya, PKS adalah partai yang konsisten dan tidak mudah digoda.
Saya berjuang bersama PKS ini sudah berkali-kali ya, dan terbukti teman-teman PKS ini berjuang dengan hati, pejuang yang sangat pantang menyerah, tidak kenal lelah dan rasanya ingin kembali berjuang dengan teman-teman PKS,” kata Sandi.
Sandi pun memuji PKS sebagai partai yang mempunyai komitmen tinggi terhadap NKRI. “Jadi mudah-mudahan jika kita berdoa, Isya Allah dibukakan jalan untuk berjuang bersama-sama,” ujarnya.
Menanggapi keinginan Sandi itu, PKS langsung bereaksi. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera siap memberikan karpet merah bila Sandi bingin bergabung. Kata dia, PKS temu membuka pintu lebar-lebar jika Sandi ingin bergabung dengan PKS.
“Kami pastinya senang. Dan kami pernah berjuang bersama dengan Mas Sandi," kata Mardani, saat dikontak tadi malam.
Benarkah PPP menolak Sandi? Juru Bicara PPP Achmad Baidowi mengaku tidak tahu alasan kenapa Sandi urung merapat ke PPP dan justru menggoda PKS. Ia menepis anggapan bahwa PPP sudah tak mendukung Sandi sebagai cawapres. Kata dia, sikap PPP soal cawapres masih sama. Rapimnas PPP memutuskan akan mengusung cawapres dari kader internal. Sementara saat ini, Sandi belum menjadi kader, sehingga komunikasi untuk memperjuangkannya maju pada Pilpres 2024 menjadi macet.
"Kalau Pak Sandi belum menjadi kader PPP, belum punya KTA (kartu tanda anggota) PPP bagaimana kita bisa mengusulkan Pak Sandi? Itu saja sebenarnya," ujar Awiek, sapaannya, kemarin.
Awiek pun menyerahkan keputusan ini kepada Sandi. "Semua bergantung Pak Sandi mau gabung hari ini, besok atau lusa," jelasnya.
Sayangnya, manuver Sandi itu langsung terbaca oleh Demokrat. Partai yang dinahkodai Agus Harimuti Yudhono (AHY) itu dengan tegas menolak Sandi sebagai cawapres Anies. Alasannya, Sandi merupakan bagian dari pemerintah sehingga tidak senafas dengan Anies yang digadang-gadang sebagai tokoh perubahan.
Benarkah Sandi sudah nggak laku? Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, daya tawar Sandi saat ini memang sudah menurun. Hal ini membuat peluang Sandi menjadi cawapres makin sedikit. "Tidak mudah bagi Sandi bisa mendapat kepercayaan lagi untuk mengambil peran sebagai cawapres Anies," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, parpol anggota Koalisi Perubahan seperti NasDem dan Demokrat belum tentu memberikan restu kepada Sandi. "Dia harus deal dengan Demokrat, dia harus deal dengan Nasdem dan harus deal secara pribadi dengan Anies sendiri yang kemarin barangkali merasa dipermalukan oleh pernyataannya," pungkasnya. (RM.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu