Jumlah Pemilihnya Diprediksi Naik
Banteng Makin Nendang
JAKARTA - Sejak mendeklarasikan Ganjar Pranowo, PDIP ketiban berkah. Tak hanya bakal menang hattrick, perolehan suara banteng di Pemilu 2024 nanti diprediksi juga bakalan naik. Elektabilitasnya jauh mengungguli partai lain, banteng makin nendang.
Prediksi ini mengacu pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang digelar pada 30 April-7 Mei 2023. Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.020 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, PDIP mendapat dukungan publik tertinggi yaitu sebesar 28,2 persen. Di posisi kedua ada Gerindra dengan perolehan yang terpaut jauh sebesar 15,3 persen. Di posisi ke tiga dan seterusnya di tempati Golkar 8 persen, Demokrat 7 persen, PKB 6,8 persen, PKS 5,1 persen, dan Nasdem 4,5 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen. Sebanyak 15,1 persen tidak menjawab atau belum menentukan pilihan.
Deni mengatakan elektabilitas PDIP mengalami peningkatan signifikan. Pada Pemilu 2019, PDIP mendapat dukungan sebanyak 19,3 persen naik sekitar 9 persen menjadi 28,2 persen. Gerindra juga cenderung menguat dari 12,6 persen menjadi 15,3 persen. Sementara partai-partai lain cenderung menurun.
Menurut Deni, dukungan suara kepada PDIP sebesar 28,2 persen adalah yang tertinggi dalam survei pasca Pemilu 2019. Peningkatan itu terjadi dalam 2 bulan terakhir, dari 23,4 persen di survei awal Maret 2023 menjadi 28,2 persen di survei terakhir.
"Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya efek pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh PDIP," kata Deni, saat memaparkan hasil survei bertajuk Elektabilitas Partai-Partai Pasca Deklarasi Capres PDIP yang disiarkan secara online, kemarin.
Menurut Deni, kenaikan elektabilitas PDIP itu lantaran partai yang dinahkodai oleh Megawati Soekarnoputri itu mempunyai tokoh populer yang mendapat dukungan signifikan, yaitu Ganjar Pranowo. "Karena itu saya kira betul bahwa partai yang mendapat dukungan besar adalah partai yang punya figur yang populer,” ujarnya
Menurutnya, jika PDIP bisa mempertahankan dukungan tersebut, PDIP akan memiliki kans yang besar untuk mencetak hatrick pada Pemilu 2024.
Sementara itu, selain PDIP, peningkatan jumlah pendukung juga dirasakan oleh Partai Gerindra. Jumlah dukungan Gerindra menguat dari 12,6 persen menjadi 15,3 persen. Perolehan suara Gerindra juga tertinggi sejak 2019.
Menurut Deni, Gerindra mengalami penguatan cukup tajam dalam lima bulan terakhir, dari 8,9 persen di survei awal Desember 2022 menjadi 15,3 persen di survei terakhir pada 30 April-7 Mei 2023. Penyebab tren kenaikan di Gerindra tak lepas dari keputusan Prabowo untuk maju lagi sebagai capres. Di samping itu, ada juga faktor kedekatan Prabowo dengan Presiden Jokowi dalam beberapa bulan terakhir.
Deni menambahkan, walaupun partai-partai lain terlihat memiliki dukungan lebih lemah dari hasil Pemilu 2019, peningkatan suara partai masih mungkin terjadi. Mengingat warga yang belum menentukan pilihan masih cukup banyak.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan,” kata Deni.
Hasil yang sama juga bisa dilihat dari survei yang digelar Charta Politika Indonesia. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas parpol nomor satu masih dikuasai PDIP.
Berikutnya, posisi kedua hingga kesepuluh ditempati oleh Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 14,9 persen, Partai Golkar 9,8 persen, PKB 7,8 persen, PKS PKS 7,2 persen, Partai NasDem 6,6 persen, Partai Demokrat 6,1 persen, PPP 4,1 persen, PAN 3,8 persen, dan Partai Perindo 3,2 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan apresiasi. "Kami tentu saja bersyukur karena efek deklarasi yang dirancang khusus dan diumumkan oleh Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat berdampak pada meroketnya elektoral PDI Perjuangan dan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Hasto menilai bahwa tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo dikarenakan momentum pengumuman dan persepsi publik yang menilai Gubernur Jawa Tengah itu sebagai penerus kepemimpinan Presiden Jokowi. Lebih lanjut Hasto mengatakan akan ada peningkatan dukungan seiring dimulainya kerja sama politik dalam rangka memenangkan Ganjar Pranowo. (RM.id)
Olahraga | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu