Yield Obligasi AS Naik, Rupiah Loyo
SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,09 persen ke level Rp 14.903 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.890 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,68 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, peso Filipina melemah 0,29 persen, dan yuan China melemah 0,29 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,07 persen ke level 103,20. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,09 persen ke level Rp 16.103, terhadap poundsterling Inggris minus 0,12 persen ke level Rp 18.526, dan terhadap dolar Australia melemah 0,10 persen ke level Rp 9.905.
Analis Senior dari DCFX, Lukman Leong mengatakan, melemahnya rupiah disebabkan naiknya imbal hasil obligasi AS.
“Rupiah masih berfluktuasi melawan dolar AS. Hal ini lantaran perhatian tertuju pada pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy “ ucapnya di Jakarta, Selasa (23/5).
Pasalnya, pertemuan Biden-McCarthy menjadi yang paling dinanti pelaku pasar. Sebab bisa menentukan kenaikan pagu utang Amerika Serikat, dan menghindari gagal bayar.
Lukman memproyeksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 14.850 hingga Rp14.950 per dolar AS.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu